Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri, Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup memerah meski mengawali perdagangan di level tertinggi, Selasa (9/5). Mengacu data RTI, indeks berakhir terkoreksi 0,19% atau 10,806 poin ke level 5.697,056.
Tercatat 220 saham bergerak turun, 119 saham bergerak naik, 95 saham stagnan. Volume perdagangan 21,78 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,30 triliun.
Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona negatif. Sektor pertambangan paling dalam penurunan 2,42%. Sementara, barang konsumsi paling tinggi penguatannya 0,92%.
Saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun 5,03% ke level 378, PT Matahari Departmenet Store Tbk (LPPF) turun 4,29% ke Rp 15.075, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 4,09% ke Rp 328.
Saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 2,30% ke Rp 1.555, PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 1,96% ke Rp 3.120, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik 1,71% ke Rp 71.200.
Investor asing masih getol membukukan aksi beli saham. Di pasar reguler, net buy asing Rp 692,046 miliar dan Rp 679,099 miliar keseluruhan market.
Hari ini, Pengadilan Negeri Jakarta Utara memvonis Basuki Tjaha Purnama alias Ahok dua tahun penjara. Ahok terbukti bersalah atas penodaan agama. Pengadilan memerintahkan Ahok ditahan sementara Ahok mengajukan banding.
Reza Priyambada, Analis Binaartha Parama Sekuritas menilai, sidang Ahok tidak berimbas langsung pada pasar. Tapi, keputusan ini menimbulkan persepsi pasar, sehingga meningkatkan risiko.
"Yang kita lihat hanya sesaat saja. Kondisi market global cenderung negatif saat ini, jadi posisi IHSG yang sedang dalam tren kenaikan mencari sentimen yang bisa mematahkan hal ini, sehingga dimanfaatkan pasar untuk sedikit profit taking," kata Reza Priyambada kepada KONTAN.
Reza menduga, IHSG mencatatkan penurunan hingga esok hari. Prediksi dia, IHSG punya potensi melemah ke kisaran 5.640-5.660.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News