kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harum Energy (HRUM) siapkan Rp 236 miliar untuk buyback saham


Kamis, 13 Desember 2018 / 10:25 WIB
Harum Energy (HRUM) siapkan Rp 236 miliar untuk buyback saham
ILUSTRASI.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) berencana untuk melakukan pembelian kembali saham atau buyback sebanyak-banyaknya 133,38 juta saham atau sebesar 4,93% dari modal disetor. Rencana tersebut, bakal dieksekusi usai mendapat restu pemegang saham di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Januari 2019.

Nantinya, eksekusi buyback akan direalisasikan secara bertahap paling lama 18 bulan setelah mendapat persetujuan. Hingga 30 September 2018, kepemilikan saham terbesar di HRUM dikuasai PT Karunia Bara Perkasa sebanyak 74,05%, saham yang dimiliki publik 20,76%. HRUM telah memiliki treaury stock dari buyback sebelumnya sebesar 5,07% dan sisanya dimiliki PT Bara Sejahtera Abadi dan dewan komisaris.

"Kami akan menyisihkan sejumlah dana yang diperlukan untuk tujuan buyback dari akun saldo laba per 31 Desember 2018. Dana yang disisihkan, sebanyak banyaknya US$ 16,2 juta atau Rp 236,52 miliar dengan kurs Rp 14.600," ungkap HRUM dalam keterbukaan informasinya, Rabu (12/12).

Biaya yang disiapkan HRUM tersebut, sudah termasuk biaya transaksi, biaya pedagang perantara dan biaya lainnya sehubungan dengan transaksi buyback. HRUM berharap, buyback ini akan mengangkat return on equity (ROE), disertai dengan pertumbuhan dan perluasan usaha emiten itu.

Dalam keterbukaan, HRUM mengungkapkan, buyback dapat memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam mengelola modal dan memaksimalkan return kepada pemegang saham. HRUM akan menyimpan saham hasil buyback sebagai modal saham (treasury stock) untuk jangka waktu tiga tahun, tanpa menutup kemungkinan bagi emiten untuk kembali melakukan buyback lanjutan.

"Kami memperkirakan tidak ada dampak signifikan dari buyback, dan tidak ada penurunan pendapatan secara signifikan," ungkap HRUM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×