Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah mulai melandai. Namun, secara teknikal, pergerakan harga minyak masih berpeluang kembali bergerak menguat.
Mengutip Bloomberg, Kamis (24/5) pukul 18.40 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pengiriman Juli 2018 di New York Mercantile Exchange berada di level US$ 70,93 per barel. Harga ini merosot 1,27% dibandingkan dengan harga penutupan di hari sebelumnya. Sejak Selasa (22/5), harga minyak terus bergerak turun meninggalkan posisi tertinggi sebelumnya US$ 72 per barel.
Kendati demikian, analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar, menganalisis, saat ini harga minyak mentah masih bergulir di atas garis moving average (MA) 50, MA 100, maupun MA 200. Indikator moving average convergence divergence atau MACD juga masih berada di area positif. "Ini mengindikasikan harga masih akan menguat," ujar Deddy.
Indikator RSI saat ini juga berada di level 61 dan menunjukkan potensi penguatan. Hanya indikator stochastic yang berada di level 45, memberi sinyal potensi melemah.
Untuk itu, Deddy memproyeksi, harga minyak mentah besok, Jumat (25/5) bergerak dalam rentang US$ 71 - US$ 72 per barel. Sementara, sepekan ke depan ia memperkirakan harga berada di kisaran US$ 69,90 - US$ 72,60 per barel.
Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudi, menebak, harga minyak mentah besok hingga awal pekan depan masih berpotensi menguat. "Asal, harga tidak menembus ke bawah US$ 70,31 per barel," pungkasnya. Proyeksinya, sepekan ke depan, harga minyak berada dalam rentang US$ 69,90 - US$ 71,90 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News