Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) dan Brent masih terus tertekan. Padahal, saat ini, harga minyak sudah berada di level terendahnya dalam lima tahun terakhir.
Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, harga kontrak minyak jenis WTI turun 1,8% di New York. Sedangkan harga minyak Brent turun 1,9% di London.
Minyak jatuh ke pasar bearish di tengah sinyal bahwa produksi minyak AS masih akan tetap naik meski setelah Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) memutuskan untuk tidak mengurangi target produksi mereka. Saat ini, OPEC menyumbang sekitar 40% suplai minyak dunia.
"Pergerakan harga minyak murni disebabkan oleh isu suplai minyak. Suplai minyak saat ini sudah terlalu besar, di sisi lain, permintaan masih sangat rendah," jelas Ric Spooner, chief strategist CMC Markets di Sydney.
Catatan saja, siang tadi, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Januari turun sebesar US$ 1,21 menjadi US$ 64,63 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 15.00 waktu Singapura, harga kontrak yang sama berada di level US$ 65,20 per barel.
Sedangkan harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Januari turun sebesar US$ 1,34 menjadi US$ 67,73 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News