Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
MELBOURNE. Harga minyak dunia terus meluncur ke bawah melewati level terendah lima tahun terakhir. Harga tergerus di tengah spekulasi produsen minyak Amerika Serikat (AS) dan OPEC tetap berperang memperebutkan pangsa pasar.
West Texas Intermediate (WTI) di pasar berjangka turun 1,8% dan Brent di bursa London merosot 1,9%.
Pasar memperkirakan, suplai di pasar akan berlimpah karena perang produksi yang dilakukan perusahaan minyak AS dan OPEC. Periset Baker Hughes mengatakan, jumlah rig yang digunakan untuk mengebor minyak di AS bertambah 1.575 unit sampai 5 Desember, kenaikan pertama dalam tiga pekan terakhir.
Energy Information Administration pada 28 November lalu merilis data, produksi minyak di AS menanjak menjadi 9,08 juta barel perhari. Ini merupakan produksi minyak terbanyak sejak Januari 1983.
Di sisi lain, negara-negara Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang memproduksi 40% kebutuhan minyak dunia, enggan memangkas target produksi.
WTI untuk kontrak bulan Januari merosot US$ 1,21 menjadi US$ 64,63 per barel di bursa elektronik Nymex dan sempat kembali ke US$ 65,08 pada pukul 12.31 waktu Sidney.
Pada 5 Desember lalu, harga minyak menyentuh US$ 65,84, terendah sejak Juli 2009.
Sedangkan Brent untuk pengiriman Januari merosot US$ 1,35 menjadi US$ 67,73 per barel di bursa ICE Futures Europe, London. Kontrak ini pernah merosot 57 sen menjadi US$ 69,07 pada 5 Desember lalu, dan menjadi level terendah sejak Oktober 2009.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News