kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak ditutup menguat 4%, WTI kembali ke atas US$ 60 per barel


Sabtu, 27 Maret 2021 / 06:27 WIB
Harga minyak ditutup menguat 4%, WTI kembali ke atas US$ 60 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak mentah kembali rebound karena kekhawatiran hambatan pasokan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak melesat lebih dari 4% pada perdagangan akhir pekan di tengah kekhawatiran pasokan minyak mentah dan produk olahan global yang dapat terganggu selama berminggu-minggu karena sebuah kapal kontainer raksasa yang memblokir jalur di Terusan Suez.

Penguatan ini menjadi rebound dari penurunan tajam pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran bahwa penguncian virus corona baru di Eropa akan mengganggu permintaan bahan bakar.

Jumat (26/3), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2021 naik US$ 2,62, atau 4,2% dan berakhir di level US$ 64,57 per barel. Brent turun 3,8% pada hari Kamis (25/3). 
Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat US$ 2,41 atau 4,1% ke US$ 60,97 per barel, setelah jatuh 4,3% sehari sebelumnya.

Dalam sepekan, harga Brent naik tipis 0,1%. Hal berbeda terjadi pada WTI yang masih melemah 0,7% di pekan ini dan mencatatkan pelemahan mingguan ketiga.

Perdagangan minyak bergejolak pada minggu ini, karena para pedagang mempertimbangkan potensi dampak penyumbatan Terusan Suez yang terjadi pada hari Selasa (23/3) terhadap efek penguncian virus corona baru di Eropa dan sebagian Asia.

"Pasar kembali naik karena para pedagang yang berubah pikiran memutuskan bahwa blokade Terusan Suez sebenarnya menjadi lebih signifikan untuk aliran minyak dan pengiriman pasokan daripada yang mereka simpulkan sebelumnya," kata Paola Rodriguez Masiu, wakil presiden pasar minyak Rystad Energy.

Terusan Suez meningkatkan upaya pada hari Jumat untuk membebaskan kapal besar yang macet, setelah upaya sebelumnya gagal. Upaya pembebasannya bisa memakan waktu berminggu-minggu, dengan kemungkinan komplikasi akibat cuaca yang tidak stabil.

Data Kpler, perusahaan intelijen data, total minyak mentah yang diangkut melalui laut sekitar 39,2 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2020, di mana 1,74 juta bpd melewati Terusan Suez. Selain itu, 1,54 juta bpd produk minyak sulingan mengalir melalui kanal, sekitar 9% dari perdagangan produk minyak lewat laut global. 

Baca Juga: Harga emas spot ditutup menguat tipis ke US$ 1.732 per ons troi pada Jumat (26/3)

Pada hari Jumat, ada 10 kapal menunggu di pintu masuk Terusan Suez yang membawa sekitar 10 juta barel minyak, lanjut Kpler.

Terguncang dari penyumbatan di Terusan Suez, tarif pengiriman tanker produk minyak hampir dua kali lipat minggu ini, dan beberapa kapal dialihkan.

Pasar minyak juga terangkat oleh kekhawatiran atas meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah. Pasukan Houthi Yaman pada hari Jumat mengatakan mereka melancarkan serangan terhadap fasilitas yang dimiliki oleh Saudi Aramco.

Harga juga mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya akan mempertahankan produksi yang lebih rendah.

Goldman Sachs mengatakan pihaknya mengharapkan OPEC+ untuk mempertahankan produksi tidak berubah untuk Mei ketika kelompok itu bertemu minggu depan. "Dengan kenaikan yang masih besar sebesar 3,4 juta barel per hari yang diharapkan baru terjadi pada September," kata Goldman Sachs. 

Seminggu jelang pertemuan OPEC+, beberapa sumber mengatakan, Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) telah memperdalam pemotongan pasokan minyak mentah ke pelanggan Asia pada Juni menjadi 10%-15% dari 5%-15% pada Mei.

Di Amerika Serikat, jumlah rig pengeboran minyak naik enam minggu ini menjadi 324, data dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes menunjukkan.

Namun, potensi efek negatif pada permintaan dari pandemi virus corona masih membayangi. Gelombang ketiga virus corona di Jerman dapat berubah menjadi yang terburuk sejauh ini dan 100.000 infeksi harian baru tidak mustahil, kata kepala Institut Robert Koch Jerman (RKI).

Selanjutnya: Wall Street kembali reli di tengah harapan pemulihan ekonomi yang kuat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×