Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |
NEW YORK. Harga minyak diperdagangkan mendekati level tertinggi dua hari. Minyak terdongkrak sinyal ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membaik dan rencana Iran yang akan mengurangi ekspor minyak mentah sebanyak 30% mulai pekan depan. Namun, hari ini harga minyak sedikit menurun.
Minyak untuk pengiriman Agustus di New York Mercantile Exchange (NYMEX) pada 10:24 waktu Sydney diperdagangkan pada level US$ 79,34 per barel atau turun 2 sen. Harga futures ini sempat naik 15 sen atau 0,2% ke US$ 79,36, kemarin dan merupakan penutupan tertinggi sejak 22 Juni. Namun harga minyak ini telah jatuh 23% kuartal ini, dan menjadi penurunan terbesar tiga bulanan sejak 2008.
Wakil Menteri Perminyakan Ahmad Ghalebani berterus terang bahwa ekspor dari Iran akan turun lantaran ada maintenance beberapa ladang penghasil minyak. Apalagi, embargo Uni Eropa akan produk minyak Iran juga segera dimulai, tepatnya 1 Juli mendatang.
Sedangkan minyak jenis Brent untuk pengiriman Agustus turun 21 sen menjadi US$ 92,81 per barel di pasar ICE Futures Europe exchange, London. Brent sempat melonjak 2,2% kemarin. Sedangkan harga benchmark di West Texas Intermediate turun tipis menjadi US$ 13,47, dari US$ 13,66 kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
