Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya PT Bank Maspion Tbk merealisasikan niat melantai di bursa. Bank Maspion menawarkan 770 juta saham ke publik setara 19,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Harga initial public offering (IPO) Bank Maspion di Rp 360-Rp 480 per saham. Artinya, dari IPO ini, Bank Maspion bisa meraih dana sekitar Rp 277,2 miliar hingga Rp 369,6 miliar. Herman Halim, Direktur Utama Bank Maspion mengatakan, seluruh penggunaan dana ini akan digunakan ekspansi kredit dan mengembangkan usaha.
Made Windi Wijaya, Direktur Utama PT Makinta Securities sebagai penjamin emisi ini mengatakan, harga ini mencerminkan price to book Value (PBV) sebesar 2,8 kali-3,5 kali. Dia mengakui, harga ini memang cenderung premium. "Namun, kami yakin IPO ini bisa diserap investor, karena prospek pertumbuhan baik," jelas dia, Jumat (31/5).
Menurut Made, perbankan di Indonesia masih cukup prospektif. Dia yakin, masih ada banyak investor yang menanamkan saham di sektor perbankan. "Banyak investor asing yang tidak ragu untuk masuk ke saham bank dengan PBV sampai 4 kali," kata dia.
Jika dibandingkan dengan saham PT National Nobu Tbk (NOBU) yang sudah lebih dulu melantai di bursa, harga saham Bank Maspion terlihat lebih premium. Saham Bank Nobu pada saat IPO ditawarkan dengan PBV sebesar 2,56 kali hingga 3,1 kali.
Penawaran saham perdana Bank Maspion hanya pada investor lokal. Sementara penggunaan dananya untuk meningkatkan modal. Bank Maspion ingin naik kelas menjadi bank dengan kategori struktur permodalan Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II.
Per 2013, Bank Maspion mencatatkan aset sebesar Rp 3,6 triliun. Manajemen berharap, aset Bank Maspion bisa naik menjadi Rp 4,29 triliun pada akhir tahun ini dan kredit menjadi Rp 3,2 triliun dari Rp 2,8 triliun.
Bank ini berharap bisa meraih pernyataan efektik pada 25 Juni 2013, sehingga bisa melakukan penawaran umum 27 Juni 2013-1 Juli, penjatahan 3 Juli, refund dan distribusi 5 Juli dan pencatatan 8 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
