Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/11) ditutup melemah 0,11% di 6.063,24. Sehari sebelumnya, indeks mengukir rekor tertinggi di 6.069,76. Seiring kenaikan tersebut ada beberapa emiten yang menyentuh rekor harga tertinggi intraday.
Ada tujuh emiten yang masuk radar pertumbuhan intraday tertinggi saat IHSG cetak rekor kemarin. Diantaranya PT Trisula Internasional Tbk (TRIS), PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), PT Prima Alloy Steel Tbk (PRAS), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Dari ketujuh emiten tersebut, tiga diantaranya kembali masuk dalam radar pertumbuhan intraday tertinggi, hari ini, yaitu CLEO, SMDR, dan TOPS.
Selain ketiga emiten ini, ada lima emiten lainnya yang masih dalam pertumbuhan harga tinggi pada Kamis (23/11). Mereka adalah PT Gema Grahasarana Tbk (GEMA), PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), dan PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW).
Analis Erdhika Elit Sekuritas Okky Jonathan Siahaan menyatakan, secara teknikal, ada tiga emiten yang masih berpotensi menghasilkan cuan, yakni SMDR, BBRI dan BMRI. Ketiga saham ini, bisa dikoleksi untuk trading karena fundamental analisis (FA)) tergolong bagus.
"Apalagi untuk BBRI dan BMRI yang baru stock split. Harga saham perusahaan menjadi likuid, tentunya hal ini akan lebih menarik buat trading," ujar Okky kepada KONTAN, Kamis (23/11).
Meski demikian, investor perlu juga memperhatikan teknikal emiten untuk trading. Ini agar investor tidak salah masuk emiten. "Masuk pada saat jenuh beli itu akan sangat bahaya," imbuhnya.
Okky merekomendasikan buy on weakness saham SMDR dengan target harga Rp 700. Kemudian buy saham BBRI dan BMRI masing-masing dengan target harga Rp 7.925 dan Rp 3.800.
Pada perdagangan Kamis (23/11), saham SMDR ditutup pada level Rp 515, BBRI di Rp 3.360, dan BMRI pada harga Rp 7.450.
"Ini target harga sampai akhir tahun," kata Okky.
Selain ketiga saham tersebut, dia melihat masih ada peluang lainnya dari PT Astra International Tbk (ASII). Menurutnya, ASII bisa untuk trading, karena menjelang akhir tahun biasanya perusahaan akan melakukan penjualan menggunakan diskon besar-besaran. "Buy saham ASII dengan target harga Rp 8.950 sampai akhir tahun," sarannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News