kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Empat perusahaan segera melantai di awal 2018


Jumat, 05 Januari 2018 / 16:59 WIB
Empat perusahaan segera melantai di awal 2018


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Paling tidak akan ada empat hingga lima perusahaan yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun ini. Direktur BEI Samsul Hidayat menyebut perusahaan tersebut sudah melaksanakan mini expose di BEI dalam beberapa waktu terakhir.

Kata Samsul, LCK Global Kedaton akan menjadi emiten perdana yang melantai. Rencananya, emiten ini bakal melepas sekitar 20% saham kepada publik dengan harga pelaksanaan Rp 208 per saham.

Selain itu, ada beberapa emiten yang akan menggelar penawaran saham perdana kepada publik alias initial public offering (IPO) di sektor pertambangan dan perbankan. Salah satu yang akan melakukan IPO adalah PT Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS). Menurut Samsul, perusahaan ini akan melepas sekitar 30%-40% saham perusahaan kepada publik.

Selain itu, PT BTPN Syariah dan PT Sky Energy Indonesia juga akan melantai di BEI.

Teuku Hendry Andrean, Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia mengatakan, sejumlah sentimen seperti sentimen politik pada 2018 menjadikan semester pertama tahun ini menjadi waktu yang ideal untuk melakukan IPO.

"Selagi belum panas pilkada pada Juni, jadi sebelum menjelang itu, bisa dimanfaatkan kondisi-kondisi saat ini," kata Henry, Jumat (5/1).

Menurut Henry, jika tensi politik bagus, perusahaan yang akan IPO tinggal memanfaatkan sentimen industri apalagi pasar masih bullish saat ini.

Untuk sektor pertambangan, dengan harga minyak yang cenderung stabil dan berpotensi merembet ke sektor komoditas yang lain bisa dimanfaatkan untuk IPO. Sementara untuk sektor perbankan, IPO saat ini akan lebih menantang apalagi dengan potensi kenaikan suku bunga The Federal Reserve (Fed) tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×