Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga emas di Asia pagi ini (21/9) menanjak ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, harga emas di pasar spot naik 0,2% menjadi US$ 1.771,35 per troy ounce. Pada 19 September lalu, harga emas menyentuh posisi US$ 1.779,50 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi sejak 29 Februari lalu.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,3% menjadi US$ 1.775,60 per troy ounce di Comex New York.
Permintaan emas menanjak setelah data ekonomi global menunjukkan penurunan. Data yang dirilis kemarin menunjukkan, warga Amerika yang mengajukan klaim pengangguran lebih tinggi dibanding prediksi.
Selain itu, terjadi penurunan pada industri jasa dan produksi manufaktur Eropa. Jepang juga mencatatkan penurunan ekspor pada Agustus lalu. Sedangkan di China, indeks manufaktur menunjukkan adanya kontraksi selama 11 bulan berturut-turut.
"Harga emas mengalami konsolidasi dan berupaya menembus level resistan US$ 1.780-US$ 1.800. Namun, kami memprediksi harga emas akan mencapai titik tersebut pada akhirnya. Apalagi jika data ekonomi tidak membaik dan bank sentral harus mengambil langkah-langkah agresif untuk menyokong pertumbuhan," urai Wang Xiaoli, chief investment strategist CITIC Futures Co.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News