kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspansi Darma Henwa ke tambang tak serta merta angkat saham DEWA


Rabu, 11 Juli 2018 / 20:01 WIB
Ekspansi Darma Henwa ke tambang tak serta merta angkat saham DEWA
ILUSTRASI. RUPS PT Darma Henwa Tbk


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mencatatkan penurunan pendapatan pada akhir tahun 2017. Pendapatan DEWA turun 8% dari US$ 259,1 juta menjadi US$ 238,2 juta.

EBITDA juga mengalami penurunan 13% dari US$ 37,5 juta menjadi US$ 32,6 juta di akhir tahun 2017.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, jika merujuk dari hasil laporan keuangan di kuartal I 2018, terlihat DEWA masih belum mampu memanfaatkan kenaikan harga batubara saat ini.

"Terlihat dengan pertumbuhan pendapatan yang turun 18%, meski harga batubara telah naik sejak akhir tahun lalu. Kinerjanya hanya tertolong oleh keuntungan selisih kurs dan bukan pada core revenue-nya," katanya, Rabu (11/7).

Namun, Aditya bilang, ekspansi DEWA ke tambang mineral tentunya akan memberikan sentimen positif bagi perusahaan.

"Dengan kenaikan harga komoditas dunia, yang bukan hanya terjadi di batubara tentu akan meningkatkan pendapatan perusahaan ke depan dan bisa menjadi antisipasi seandainya penjualan batubara tidak sesuai dengan harapan," tandasnya. 

Sementara itu, harga saham DEWA hingga kini masih stagnan di level Rp 50 per saham.

Mengenai hal itu, Aditya mengungkapkan bahwa harga saham DEWA sudah termasuk murah. "Saat ini tinggal bagaimana emiten bisa menjamin prospek bisnis ke depan agar tetap cerah dan menguntungkan, dengan begitu investor peduli dan yakin akan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ke depannya," jelasnya.

Sedangkan untuk target harga, dia merekomendasikan melihat intesitas volume perdagangannya dulu. "Saham ini kurang cocok untuk investasi, untuk trading bisa tunggu momentum volume naik dulu, saat ini volume masih minim, sehingga lebih menarik jual di pasar nego," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×