kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dirut Forza Land Freddy Setiawan, mantan atlet yang gemar investasi


Sabtu, 13 Januari 2018 / 11:26 WIB
Dirut Forza Land Freddy Setiawan, mantan atlet yang gemar investasi
ILUSTRASI. Freddy Setiawan, Direktur Utama PT. Forza Land Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit. Inilah strategi Direktur Utama PT Forza Land Indonesia Tbk Freddy Setiawan dalam mengembangkan pundi-pundi investasinya.

Freddy, yang juga mantan atlet tenis ini, mulai melirik investasi saat lulus kuliah. Dia memilih menggunakan sebagian pendapatannya sebagai pemain tenis untuk berinvestasi.

Produk investasi pertama yang ia pilih adalah properti. Properti pertama yang dibeli Freddy adalah sebidang tanah seluas 2.000 meter persegi di Pamulang, Jakarta. Untuk mendapatkannya, ia harus merogoh kocek sebesar Rp 40 juta.

Freddy kemudian mendapati ternyata insting investasinya cukup terasah. Buktinya, dalam dua tahun, dia berhasil mendapatkan keuntungan dua kali lipat. "Dua tahun kemudian, tanah tersebut saya jual seharga Rp 80 juta," jelas dia.

Walau sudah mendapatkan keuntungan maksimal, Freddy tak mudah puas. Ia akhirnya memilih menggunakan hasil penjualan tanah tersebut untuk memulai bisnis perkayuan.

Bisnis tersebut akhirnya berkembang. Saat itulah Freddy mulai melirik instrumen investasi lainnya. Lagi-lagi pilihannya jatuh pada sektor properti. Tak hanya berbentuk tanah, kini Freddy mulai mengembangkan sayapnya dengan memilih investasi pada high rise building. Tapi instrumen berupa tanah tetap jadi andalan Freddy.

Mantan atlet ini menilai peluang untung dari properti cukup besar. Selain untung dari yield, ia juga bisa mengambil untung dari gain. "Yield di properti sekarang 6%–7%, bahkan pernah paling tinggi 30% " kisah dia.

Diversifikasi instrumen investasi juga mulai dilakukan. Freddy memilih masuk ke saham dan juga pasar komoditas.

Freddy mengenang, awalnya ia cukup kesulitan berbisnis komoditas. Dulu, margin dari bisnis komoditas terhitung kecil, padahal modalnya besar. Namun saat ini, Freddy bisa memetik hasilnya. Komoditas yang dipilihnya pun tak sembarangan, yakni bisnis kelapa sawit dan batubara.

Berbeda lagi dengan investasi di saham. Sebelum Freddy membawahi Forzaland, ia sudah mengoleksi banyak saham. Namun, setelah Forzaland menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), Freddy lebih memilih fokus untuk berinvestasi di saham FORZ.

Kini ia hanya menyisakan sedikit dari portofolio sahamnya ke saham perusahaan lainnya. "Saham merupakan investasi yang bagus, tapi investor harus menguasai dan tahu fundamental perusahaan sebelum menabung saham." kata Freddy.

Prinsip investasi

Sampai kini, Freddy masih mempertahankan portofolio investasinya tersebut. Dengan diversifikasi yang dilakukan, ia bisa mengamankan posisi. Maksudnya, jika ada salah satu usahanya yang turun, hal ini bisa ditutup dengan yang lainnya.

Ada beberapa prinsip investasi yang Freddy terapkan. "Buy in low price, sell in high price," ujar dia. Pepatah ini jadi pedomannya dalam melakukan investasi, baik itu di bidang saham, properti dan juga bisnis komoditasnya.

Freddy juga menyukai investasi jangka panjang. Menurut dia, investasi perlu waktu. Berinvestasi jangka pendek seperti trading tidak terlalu disukainya, "Ujung-ujungnya malah kebanyakan bayar uang provisi," kelakar Freddy.

Selain itu, investasi juga butuh kalkulasi, agar tidak salah langkah dan hasilnya optimal. Freddy juga mengingatkan, investor perlu sabar dalam mengelola portofolio investasi. Jangan buru-buru eksekusi, supaya bisa dapat cuan lebih besar.

Freddy menilai, dirinya termasuk investor moderat atau less agressive. Menurut dia, berinvestasi juga harus melihat situasi. Jika keadaan pasar kembali bagus, Freddy mengatakan, ia akan menjadi investor yang cenderung agresif.

Selalu aktif berolah raga

Sebagai mantan atlet tenis yang pernah mewakili Kalimantan Timur di ajang Pekan Olahraga Nasional tahun 1990, tak aneh bila Direktur Utama PT Forzaland Indonesia Tbk Freddy Setiawan masih melanjutkan hobinya bermain tenis hingga saat ini. Bahkan, kini ia aktif mengurus organisasi yayasan yang bergerak di bidang olahraga tersebut.

Freddy bahkan ikut mendirikan yayasan tenis Indonesia. "Kami, sekelompok bekas petenis nasional, menggalang dana untuk membantu eks petenis yang membutuhkan," jelas dia. Selain hobi, dengan bermain tenis, Freddy pun dapat bersilahturahmi dengan rekan-rekannya yang juga mantan petenis setiap hari Rabu.

Tak cuma tenis, kecintaan Freddy pada olahraga lainnya juga sangat kentara. Salah satu olahraga yang juga dicintainya adalah balap mobil. Saking sukanya dengan olahraga ini, dia bahkan pernah mengikuti kejuaraan balap mobil.

Tapi kini ia tengah sibuk mengurus Forza Land yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alhasil, Freddy terpaksa mengurangi aktivitas balap mobilnya.

Freddy juga menjadikan kegiatan berolahraga sebagai ajang untuk mempererat hubungan dengan keluarganya. Untuk mempererat hubungan ini, Freddy rajin melakukan jogging.

Olahraga lari kebetulan sedang tren beberapa tahun belakangan. Nah, Freddy kerap mengajak keluarganya untuk melakukan olahraga ini bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×