kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Darma Henwa (DEWA) melirik bisnis tambang tembaga dan emas tahun depan


Rabu, 19 Desember 2018 / 15:48 WIB
Darma Henwa (DEWA) melirik bisnis tambang tembaga dan emas tahun depan
ILUSTRASI. Darma Henwa DEWA


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mengaku tertarik untuk mengembangkan bisnis tambang mineral untuk beberapa tahun ke depan. Bahkan emiten kontraktor pertambangan ini telah melakukan penjajakan dengan PT Dairi Prima Minerals Tbk (DPM) yang juga terafiliasi dengan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS).

Presiden Direktur DEWA Faisal Firdaus mengatakan, upaya tersebut merupakan bagian dari upaya pengembangan bisnis di tahun depan. Pengembangan bisnis tersebut mencakup pengembangan bisnis jasa kontraktor pertambangan mineral. "Kami mencoba masuk ke mineral (emas dan tembaga) di 2019. Tetapi 2-3 tahun ke depan produksi batubara masih tetap dominan," kata Faisal, Rabu (19/12).

Selain mineral, lanjut Faisal, DEWA juga akan mengembangkan jasa penyediaan infrastruktur pertambangan, seperti pembuatan jalan tambang (mining road), pekerjaan earthworks, dan sejenisnya pada tahun depan. Darma Henwa juga akan menyediakan jasa pertambangan dalam bentuk technical management & mining activities supervision serta, pengembangan bisnis jasa pelayanan pelabuhan batubara.

Adapun proyek potensial yang bisa digarap emiten ini meliputi proyek penambangan bawah tanah, yakni proyek penambangan seng dan timah di Dairi, Sumatra Utara dengan lingkup pekerjaan premining earthworks. Kemudian, potensi pertambangan terbuka di proyek penambangan tembaga dan emas yang berlokasi di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Lingkup pekerjaan adalah tahap awal road construction, aktivitas penambangan dan reklamasi.

Terakhir, proyek penambangan emas yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Jenis pertambangan bawah tanah ini mempunyai durasi pekerjaan 3-4 tahun, dengan lingkup pekerjaan infrastruktur dan earthworks. "Karena sebagian besar memang oprasional kami ada di proyek proyek batubara, tapi kami tetap buka peluang ke (proyek) mineral, karena kita percaya mineral ke depan mulai berkembang. Apalagi, harga mineral juga mendukung, baik emas maupun tembaga," ujarnya.

Faisal optimistis bisnis perseroan di 2019 akan tumbuh lebih baik. Saat ini DEWA intensif bekerja sama dengan perusahaan yang kami jajaki proyek, salah satunya dengan DPM, proyek Gorontalo dan proyek Palu. "Kami berharap tahun depan kami bisa memulai proyek maupun pekerjaan premining earthworks di lokasi lokasi tersebut, untuk meningkatkan performance dari perusahaan, selain untuk menaikin produksi dari proyek proyek yang ada saat ini, juga untuk memulai proyek proyek barunya di tambang mineral," ungkap Faisal.

Sebagai informasi, saat ini Darma Henwa mengelola empat proyek yakni Proyek Batubara Bengalon milik PT Kaltim Prima Coal, Proyek Batubara Asam Asam milik PT Arutmin Indonesia, Proyek Batubara Satui milik PT Cakrawala Langit Sejahtera. Dan terakhir adalah Proyek Jasa Pelayanan Pelabuhan PT Dire Pratama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×