kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daftar penghuni baru bursa lebih meriah


Kamis, 22 Juni 2017 / 10:10 WIB
Daftar penghuni baru bursa lebih meriah


Reporter: Dede Suprayitno, Elisabet Lisa Listiani Putri, Riska Rahman | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasar modal domestik kembali kedatangan emiten baru. Ada empat emiten yang kemarin mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia, yakni Hartadinata Abadi (HRTA), Integra Indocabinet (WOOD), Armidian Karyatama (ARMY) dan MAP Boga Adiperkasa (MAPB).

Pada hari ini (22/6), setidaknya dua emiten lagi dijadwalkan akan mencatatkan saham perdana (IPO), yakni Buyung Poetra Sembada (HOKI) dan Marga Abhinaya Abadi (MABA).

Dengan demikian, di semester I-2017, ada 18 perusahaan yang menggelar go public pada tahun ini. Total dana yang dihimpun mencapai Rp 3,79 triliun. Jumlah emiten baru di paruh pertama tahun ini naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan semester I-2016 yang cuma delapan emiten.

Meski demikian, banyaknya emiten yang IPO tak seirama dengan dana yang dihimpun. Aksi IPO di semester pertama tahun ini hanya menyerap Rp 3,79 triliun, naik tipis 5,57% dibandingkan periode sama tahun lalu, yakni senilai Rp 3,59 triliun.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut, perusahaan yang mencatatkan saham tahun ini memang relatif kecil. Tapi dia mengingatkan, pasar modal bukan cuma tempat untuk perusahaan besar. Contohnya, Lippo yang dulu kecil kini sudah cukup besar. "Prinsipnya jangan tunggu besar baru go public. Tapi go public dulu biar menjadi besar," kata dia, Rabu (21/6).

Otoritas bursa juga ingin jumlah emiten di BEI terus bertambah. Dibandingkan bursa saham di luar negeri, seperti Australia, jumlah perusahaan publik di Indonesia relatif sedikit. Saat ini, rasio emiten dan sekuritas di Indonesia hanya 5,5 berbanding 1. Sementara di bursa Australia, 28 emiten berbanding 1 sekuritas.

Tito mengharapkan, target 30 emiten baru di tahun ini bisa tercapai. "Tahun depan kami bidik 40 emiten baru," kata dia.

Pengamat pasar modal Teguh Hidayat menilai, meningkatnya jumlah emiten anyar tahun ini tak lepas dari sosialisasi yang gencar. Hanya saja, belum ada perusahaan kakap yang listing tahun ini.

Banyak perusahaan besar masih menunggu momentum untuk IPO dengan nilai besar. "Untuk menjual di harga tinggi, butuh pasar bagus. Nah, IHSG sejak awal tahun belum naik 10%," kata Teguh.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee berpendapat, IPO adalah pilihan terakhir bagi korporasi yang mencari modal. "Tapi peningkatan jumlah IPO tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×