kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

BYAN siapkan anggaran belanja US$ 72 juta


Kamis, 05 Juni 2014 / 13:31 WIB
BYAN siapkan anggaran belanja US$ 72 juta
ILUSTRASI. BLU Batubara


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bayan Resources tbk (BYAN) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 68 juta-US$ 72 juta untuk menopang ekspansi produksi di 2014. Merujuk pada materi paparan publik BYAN yang dirilis, Rabu (4/6), BYAN membidik produksi batubara sebanyak 13 juta-14 juta ton.

Target tersebut tidak jauh berbeda dengan realisasi produksi batubara tahun lalu yang tercatat 13,7 juta ton. Target stagnan juga berlaku untuk volume penjualan batubara yang ditertapkan 13,8 juta hingga 14,8 juta ton, sama dengan tahun lalu sebanyak 14,7 juta ton. 

Untungnya, sebanyak 13,3 juta ton atau 90,48% dari target penjualan sudah ditutupi melalui kontrak. Nah, harga batubara dari kontrak penjualan ini terbagi dua, yaitu 4,58 juta ton atau setara 34,4% dari total menggunakan harga jual tetap. Sementara sisanya menggunakan harga mengambang mengikuti fluktuasi harga batubara di bursa.

Performa keuangan BYAN di tahun lalu sendiri memang jauh dari memuaskan lantaran harga jual yang merosot.  BYAN hanya mampu meraih pendapatan US$ 1,15 miliar, turun 19,34% dibandignkan tahun 2012 yang US$ 1,42 miliar. 

Area Asia Utara masih menjadi andalan dengan menyokong US$ 559,65 juta dari total pendapatan BYAN di tahun lalu. Asia Tenggara, tidak termasuk Indonesia, menjadi area dengan kontribusi terbesar kedua, yakni senilai US$ 255,26 juta. 

Asia Selatan turut menyokong pendapatan BYAN senilai US$ 179,78 juta. Sementara kawasan Eropa, Amerika Serikat dan Amerika Selatan menyumbang US$ 122,49 juta dari total pendapatan BYAN di 2013. 

Sisa pendapatan BYAN sebanyak US$ 30,29 juta berasal dari segmen domestik. Untungnya, beban pokok pendapatan BYAN pun ikut turun 21,59% year-on-year (yoy) menjadi US$ 984,05 juta di 2013. 

Tahun lalu, BYAN memang lebih menitikberatkan pada efisiensi biaya. Maklum, harga batubara sedang turun sehingga BYAN ingin mempertahankan margin laba. Ada tiga strategi efisiensi yang dilakukan BYAN. 

Pertama, BYAN ingin menurunkan nisbah kupas (stripping ratio) menjadi 11,3 kali-11,9 kali. Di 2012, nisbah kupas BYAN masih di 14,7 kali. Penurunan nisbah kupas dapat mengerem rata-rata biaya tunai per ton. 

BYAN berharap rata-rata biaya tunai menjadi US$ 74-US$ 77 per ton dari US$ 78,1 per ton di 2012.

Kedua, BYAN berusaha renegosiasi tarif penambangan batubara dengan pihak kontraktor. Strategi ketiga adalah dengan mengurangi tenaga kerja di pertambangan. 

Namun, penurunan beban pokok tidak mampu memperbaiki rugi bersih BYAN. Di tahun lalu, rugi bersih BYAN bahkan naik 260% menjadi US$ 36,31 juta, dari posisi 2012 yang US$ 10,08 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×