kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Borneo Energi & Grup Bakrie pecah kongsi


Rabu, 26 Desember 2012 / 09:00 WIB
Borneo Energi & Grup Bakrie pecah kongsi
ILUSTRASI. Gaya minimalis ala Skandinavia dapat membuat dapur terlihat rapi dan bersih.. Foto:?Instagram @japandi.interior


Reporter: Yuwono Triatmodjo, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Pekan ini, PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN) dan Grup Bakrie (PT Bakrie & Brothers Tbk dan Long Haul Holdings)  akan berpisah dari kongsi di Bumi Plc. Kini, keduanya tengah menuntaskan pemisahan harta gono-gini berupa 47,6% saham Bumi plc.

BORN dan Grup Bakrie  berkongsi memiliki 47,6% saham Bumi Plc melalui dua special purpose vehicle (SPV). Dua SPV tersebut bernama Borneo Bumi Energi & Metal Pte Ltd dan Bumi Borneo Resources Pte Ltd.

Proses pemisahan BORN dan Grup Bakrie sebenarnya sudah dirancang sejak Oktober 2012. Tapi, upaya tersebut sempat terhenti akibat Panel Otoritas Bursa Saham London menelusuri dugaan keterkaitan (concerted party) antara Grup Bakrie dan BORN.

Pada 19 Desember 2012, Panel Bursa London  sudah menuntaskan penyelidikannya. "Sehingga sekarang kami dibolehkan sign separation agreement," terang Samin Tan, pemilik BORN kepada KONTAN, Jumat (21/12).

Lantas bagaimana skema pemisahannya? Samin Tan menjelaskan, ada tiga pilihan yang mengemuka.

Opsi pertama, dua SPV itu akan dibubarkan dan aset-asetnya dibagi sama rata. Pilihan kedua, Borneo dan Bakrie masing-masing memegang satu SPV. Tiap SPV  menguasai 23,8% saham Bumi Plc. Pilihan ketiga, Borneo menjual kepemilikannya di dua SPV itu, dan akan membeli kembali (buyback).

Opsi mana yang akan dipilih? Christopher Fong, Juru Bicara Grup Bakrie menyatakan, hingga saat ini belum ada keputusan di antara keduanya. Samin Tan juga hanya menyatakan, "Grup Bakrie mempunyai spirit agar jangan sampai kami rugi".

Sekadar berkilas balik, gara-gara perselisihan Bakrie dan  Nathaniel Rothschild, Grup Bakrie akhirnya memutuskan keluar dari Bumi Plc, dengan cara mengajukan proposal keluar dari Bumi Plc. Salah satu isi proposal itu adalah tukar guling 23,8% saham Bumi Plc miliknya dengan 10,3% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) milik Bumi Plc.

Oleh karena itu, perceraian Borneo dan Grup Bakrie tampak krusial bagi pelaksanaan  proposal tersebut. Sebab, jika kongsi tersebut dibubarkan, masing-masing akan mendapatkan 23,8% saham Bumi Plc (47,6% dibagi dua). Saham itu pula yang akan menjadi bahan tukar guling saham Bumi Plc dan saham BUMI.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, kerugian investasi Borneo di Bumi Plc bisa diminimalisir bila Grup Bakrie memberikan kompensasi kepada Borneo. Sebab, Borneo masuk Bumi Plc saat harganya £ 10 per saham, sementara harga Bumi Plc saat ini di kisaran £ 2,6 per saham. "Jauh dari investasi awal mereka," ujar Reza.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×