kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berencana jual 4.000 menara, Indosat (ISAT) masih di tahap awal penjajakan transaksi


Kamis, 18 Maret 2021 / 20:28 WIB
Berencana jual 4.000 menara, Indosat (ISAT) masih di tahap awal penjajakan transaksi
ILUSTRASI. Indosat (ISAT) alias Indosat Ooredoo berencana menjual 4.000 menara telekomunikasi.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) alias Indosat Ooredoo berencana menjual 4.000 menara telekomunikasi dari 5.000 menara yang dimiliki. SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Steve Saerang mengatakan, perusahaannya masih dalam tahap awal penjajakan transaksi dengan mitra potensial.

Tapi, dia belum dapat memberikan informasi terkait pihak-pihak yang menjadi calon pembeli 4.000 menara tersebut. "Dapat kami yakinkan bahwa begitu ada informasi material lebih lanjut sehubungan dengan kemungkinan transaksi tersebut, maka hal tersebut akan kami sampaikan ke pihak yang berwenang dan mengikuti peraturan yang berlaku," ucap Steve kepada Kontan.co.id, Kamis (18/3).

Yang jelas, saat ini, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha perusahaan akibat rencana penjualan tersebut. Sebelumnya, manajemen Indosat memastikan, apabila penjualan menara ini benar terjadi, maka akan tergolong transaksi material.

Sementara itu, berdasarkan kabar yang beredar di pasar, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (anak usaha Telkom di bisnis menara telekomunikasi) disebut-sebut sebagai pembeli yang paling potensial. Pasalnya, kedua perusahaan ini memiliki neraca keuangan yang kuat.

Baca Juga: Indosat (ISAT) dinilai mampu menjaga lalu lintas data, ini rekomendasi BRDanareksa

Saat dikonfirmasi, VP Corporate Communications PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Pujo Pramono tidak menjawab secara gamblang tentang masuknya Mitratel ke dalam proses lelang 4.000 menara Indosat ini. Akan tetapi, menurut Pujo, Telkom beserta anak-anak perusahaannya, termasuk Mitratel, senantiasa mengeksplorasi pengembangan bisnis secara anorganik, termasuk di industri menara telekomunikasi.

Menurut dia, setiap langkah strategis yang Telkom ambil bertujuan untuk meningkatkan performa dan profitabilitas Telkom Group ke depannya. "Kami terbuka untuk melakukan aksi korporasi yang memberi nilai tambah bagi perusahaan dan para pemegang saham," tutur Pujo. Ia menyampaikan, Telkom akan mengumumkan kepada publik apabila telah terjadi kesepakatan material atas aksi korporasi yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Indosat Berhasil Catat Pertumbuhan Kuat selama 2020

Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari juga enggan memberikan komentar tentang proses yang sedang berlangsung antara Indosat dengan para pembeli potensialnya. "Tunggu Indosat saja untuk memberikan keterbukaan mengenai proses ini ya," ucap Adam.

Sebelumnya, Adam menyatakan bahwa TOWR pada tahun ini tetap membuka peluang pertumbuhan anorganik melalui akuisisi menara. TOWR juga akan menyiapkan belanja modal tambahan di luar alokasi Rp 3,25 triliun jika ada kesepakatan akuisisi menara yang didapat.

Sebagai informasi, Mitratel dan TOWR merupakan dua perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia dari segi kepemilikan menara. Berdasarkan riset Indo Premier Sekuritas tanggal 27 Januari 2021, Mitratel saat ini memiliki 22.000 menara dan TOWR 21.300 menara.

Baca Juga: Harga saham Sarana Menara (TOWR) menyentuh all time high, simak rekomendasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×