kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Belanja modal Budi Starch tahun ini digunakan untuk penyelesaian pabrik di Lampung


Kamis, 24 Mei 2018 / 20:29 WIB
Belanja modal Budi Starch tahun ini digunakan untuk penyelesaian pabrik di Lampung
ILUSTRASI. PT Budi Starch & Sweetener Tbk


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini PT Budi Strach & Sweetener Tbk akan meningkatkan kapasitas produksi. Karenanya, tahun ini perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 120 miliar untuk revitalisasi pabrik di Lampung yang baru selesai diakuisisi. Dana belanja modal tahun ini berasal dari kombinasi internal dan eksternal.

Tahun lalu, emiten dengan kode saham BUDI ini berencana untuk mengakuisisi pabrik di Lampung untuk produksi tapioka. Oleh sebab itu, belanja modal tahun ini dianggarkan untuk pabrik tersebut. Pabrik di Lampung tersebut memiliki kapasitas sebesar 60.000 ton per tahun.

“Sekarang kapasitas produksi tapioka sebesar 825.000 ton per tahun. Jadi, nantinya total kapasitas perusahaan untuk menghasilkan tapioka sebesar 885.000 ton per tahun,” ujar Mawarti Wongso, Direktur BUDI di Jakarta, Kamis (24/5).

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, nilai akuisisi dari pabrik itu sebesar Rp 60 miliar.

Dengan begitu, nantinya perusahaan akan memiliki 16 pabrik tapioka yang tersebar di beberapa daerah, antaranya di Jawa dan Makassar. Sedangkan untuk sweetener, BUDI memiliki empat pabrik yang tersebar di Subang, Krian, dan Solo dengan total kapasitas produksi 300.000 ton per tahun.

Untuk rencana pembangunan pabrik fruktosa yang berada di Jawa Timur, sampai saat ini perusahaan masih akan mengkaji kembali. Hal tersebut lantaran melimpahnya hasil jadi produk dari China. “Kami masih lihat-lihat terlebih dahulu, sebab sekarang marak hasil jadi dari China,” ujarnya.

Tahun ini, BUDI juga akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 17,99 miliar dan Rp 500 juta ditetapkan sebagai dana cadangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×