Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan merealisasikan pertumbuhan anorganik dengan mengakuisisi lembaga keuangan. Satu opsi pertumbuhan yang digadang-gadang BBNI adalah mengakuisisi PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI).
Gatot M. Suwondo, Direktur Utama BBNI mengatakan, rencana akuisisi sudah masuk ke dalam rencana bisnis bank (RBB) yang diajukan ke Bank Indonesia (BI). "Ya, kami akan ajukan permohonan lagi untuk mengakuisisi BPUI," ujarnya, Rabu (15/2).
Sebenarnya, sejak tahun lalu BBNI telah memiliki rencana mengakuisisi BPUI. Namun BBNI belum mendapat izin dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terakhir, perseroan menyatakan akan membeli Bahana Securities, anak usaha BPUI.
Gatot belum bersedia mengatakan waktu permohonan pengajuan kembali serta nilai akuisisi BPUI. Ia juga masih enggan menjelaskan sumber dana yang disiapkan untuk akuisisi tersebut.
Yang jelas, Gatot bilang, kas internal perusahaan masih cukup untuk merealisasikan rencananya tersebut. Berdasarkan laporan keuangan per September 2011, kas BBNI sebesar Rp 5,8 triliun.
"Selain itu, dana hasil rights issue sebesar Rp 500 miliar juga masih tersedia untuk pengembangan anak usaha," jelas Gatot.
Sekadar mengingatkan, akhir 2010 BBNI melakukan rights issue sebanyak 3,37 miliar saham seharga Rp 3.100 per saham. Total dana yang berhasil terhimpun ketika itu sekitar Rp 10,44 triliun.
Gatot mengatakan, tidak menutup kemungkinan, BNI akan mengakuisisi bank lain. Rumor yang santer beredar di pasar, bank yang dikendalikan pemerintah itu tertarik untuk mengakuisisi
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP). "Kalau mereka jual, ya, kami bersedia membeli," katanya.
Namun rencana itu bisa jadi sulit terwujud. Glen Glenardi, Direktur Utama BBKP mengungkapkan, pemegang saham BBKP saat ,ini tidak ada yang berniat melepaskan kepemilikannya.
Glen menuturkan, pemegang saham baru bisa masuk, jika BBKP menggelar rights issue. Nah, Bukopin baru berniat menjalankan rights issue, awal tahun lalu. "Kami sudah berjanji ke investor, kalaupun rights issue, itu akan dilakukan dua tahun setelah rights issue terakhir," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News