kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bakal diuntungkan aturan free float LQ45, saham Indofood (INDF) direkomendasikan beli


Rabu, 17 Juli 2019 / 20:35 WIB
Bakal diuntungkan aturan free float LQ45, saham Indofood (INDF) direkomendasikan beli


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dipandang memiliki prospek yang positif di semester kedua tahun ini. Tak hanya dari sisi bisnis, saham emiten ini bakal lebih menarik akibat kebijakan free float indeks LQ45.

Asal tahu saja, per Agustus nanti Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya akan menghitung market cap emiten anggota indeks LQ45 berdasarkan saham free float.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma menilai, INDF menjadi salah satu emiten yang diuntungkan oleh beleid tersebut. Pasalnya, jumlah porsi free float INDF terkini mencapai 50%.

Ia menyebut, saat ini bobot INDF di indeks LQ45 tercatat sebesar 1,58%. Angka ini lebih rendah ketimbang anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang mencapai 1,99%. Namun, ketika aturan baru ini diterapkan, bobot INDF akan kembali naik menjadi 1,9% sedangkan ICBP turun menjadi 1,27%.

“Bobot saham INDF menjadi lebih tinggi dari ICBP yang selama ini dikenal sebagai salah satu saham berharga premium,” ungkap Suria, Rabu (17/7).

Saham INDF juga bakal lebih menarik bagi para investor. Selain mengalami peningkatan bobot saham di indeks LQ45, valuasi yang dimiliki emiten ini juga masih tergolong murah. Terbukti, price to earning ratio (PER) INDF tercatat 11,34 kali per hari ini (17/7) menurut data RTI. Angka ini lebih rendah ketimbang ICBP sebagai anak usahanya yang memiliki PER 23,15 kali.

Dengan demikian, Suria merekomendasikan beli saham INDF dengan target harga di level Rp 8.500 per saham. Sebagai informasi, harga saham INDF pada Rabu (17/7) berada di level Rp 6.975 per saham atau naik 1,09% dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×