Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Alam Sutera Tbk (ASRI) berniat menjual lahan ke pengembang properti asing seluas 20 hektare (ha) di kawasan Alam Sutera Serpong. Nilai transaksi lahan itu mencapai Rp 4,6 triliun.
ASRI akan mengalokasikan sebagian dana hasil penjualan lahan tersebut untuk membentuk perusahaan patungan bersama calon pembeli.
ASRI bersama pengembang properti asing tersebut telah meneken memorandum of understanding (MoU) pembentukan perusahaan joint venture pada April lalu. Kelak, lahan itu akan dikembangkan menjadi proyek mixed use.
Purbaja Pantja, Direktur Utama ASRI, menyebutkan, ASRI siap mengambil porsi 25%-30% dalam perusahaan patungan itu. Dengan asumsi harga lahan Rp 23 juta per meter persergi (m²), maka nilai total penjualan lahan tersebut mencapai Rp 4,6 triliun. Jika menguasai 30% saham di perusahaan patungan tadi, maka ASRI masih bisa mengantongi 70% dana penjualan lahan atau Rp 3,2 triliun.
Namun, Purbaja belum bisa menyampaikan alokasi dana hasil penjualan lahan. Pasalnya, pembentukan joint venture masih tahap MoU. "Kami mengharapkan itu sudah bisa diubah menjadi kesepakatan di kuartal IV nanti. Setelah itu, baru kami bisa menginformasikan penggunaan dananya," kata Purbaja, kemarin (23/6).
Dengan alasan yang sama, Purbaja enggan menyebut negara asal pengembang pemodal asing tersebut. Yang pasti, investor ini berasal dari kawasan Asia.
Salah satu proyek yang bakal dikembangkan di lahan joint venture itu adalah gedung convention center dengan nilai investasi Rp 1 triliun. Menurut Purbaja, prospek convention center di kawasan Alam Sutera cukup bagus, karena memiliki lokasi strategis yakni dekat bandar udara dan akses jalan tol. "Ini ditargetkan bisa menampung pasar internasional," kata dia.
Dalam berinvestasi pengembangan lahan seluas 20 ha, ASRI dan mitranya membutuhkan dana besar. "Nilainya sangat besar karena merupakan kawasan mixed use," kata Purbaja.
Tahun ini, ASRI masih mengandalkan penjualan lahan untuk menopang pendapatannya. Pasalnya, sebagian besar proyek yang dikembangkan selesai pada tahun 2016 mendatang, sehingga belum bisa dibukukan di tahun ini.
Tahun ini ASRI membidik marketing sales dari penjualan lahan Rp 2 triliun. Adapun total target marketing sales ASRI tahun ini Rp 5,8 triliun, di luar penjualan lahan seluas 20 ha tadi. Harga saham ASRI kemarin turun 0,90% menjadi Rp 550 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News