kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Terlalu berisiko bermain di saham gorengan


Senin, 20 Agustus 2018 / 19:41 WIB
Analis: Terlalu berisiko bermain di saham gorengan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Erdikha Elit Sekuritas Okky Jonathan Siahaan mengatakan, kunci untuk mengetahui apakah suatu saham terindikasi sebagai saham gorengan adalah lewat laporan keuangannya. Investor bisa menilainya kemudian, dari pergerakan harga saham emiten yang dituju.

"Kita bisa menilai, jika harga saham naik namun net profit-nya negatif, menurut saya, itu bisa dikatakan sebagai saham gorengan," kata Okky kepada Kontan, Senin (20/8).

Namun sebaliknya, sepanjang emiten memiliki target net profit yang stabil dan bagus, bahkan cenderung menguat dari tahun ke tahun, maka hal yang wajar jika harga sahamnya bergerak naik.

Sementara itu dari 21 saham yang tengah diselidiki Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) sebutkan tiga di antaranya. Ketiga saham yang terindikasi saham gorengan tersebut adalah PT Wicaksana Overseas International Tbk (WICO), PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) dan PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC).

Selain itu, Okky menilai bermain di saham gorengan sangat berisiko, termasuk bagi trade. Jika berdasarkan rumor, bisa saja harga kembali turun, namun kondisi tersebut tetap cukup berisiko.

Untuk itu, Okky menyarankan baik kepada investor maupun trader untuk berpegang pada fundamental saat memilih saham. Hal ini untuk memastikan bahwa risiko kerugian yang bakal diterima bisa diminimalisir.

"Menurut saya terlalu berisiko, karena tidak memiliki dasar untuk membeli saham tersebut," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×