kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis MNC Sekuritas rekomendasikan buy on weakness saham ESSA, AKRA, dan LSIP


Selasa, 25 Juni 2019 / 11:45 WIB
Analis MNC Sekuritas rekomendasikan buy on weakness saham ESSA, AKRA, dan LSIP


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat di awal perdagangan Selasa (25/6). Pada pukul 9.05 WIB, IHSG menguat 0,51% atau 32 poin ke 6.320. Hingga pukul 09.56 WIB IHSG tetap menguat 0,46% ke level 6.317.

Namun, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG akan berpotensi koreksi pada rentang 6.200 - 6.360.

"Pada perdagangan hari ini, investor bisa mencermati saham ESSA, AKRA, dan LSIP," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (25/6).

Secara teknikal saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA, anggota indeks Kompas100 ini) berpotensi menguat dan dapat berlanjut dengan target terdekat di level 330.

Secara fundamental, ESSA akan melakukan ekspansi dengan menjual amonia ke negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea. Adapun rencana penambahan market baru seperti Taiwan dan China, dalam penjualan amonia ESSA sudah menandatangani perjanjian offtake ammonia sampai 2027.

Hal ini bisa menarik untuk kinerja ESSA jangka panjang. Herditya merekomendasikan saham ESSA buy on weakness di target harga Rp 302- Rp 306.

Adapun saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA, anggota indeks Kompas100 ini) yang secara fundamental mencatatkan penurunan pendapatan akibat penyesuaian harga jual minyak dengan harga minyak dunia.

Namun melihat pertumbuhan permintaan terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia membaik, AKRA bisa mencapai target pertumbuhan pendapatannya sebesar 15%.

Secara teknikal, terjadi pelemahan yang berpotensi koreksi sahamnya sudah mulai terbatas dan setelahnya AKRA akan berpotensi rebound.

"Saham AKRA buy on weakness di target harga berjangka, Rp 4.700, Rp 4.850, dan Rp 5.100," ujarnya.

Emiten lainnya yang direkomendasikan adalah  PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP, anggota indeks Kompas100 ini). Secara fundamental mencatatkan pertumbuhan volume penjualan dari produk sawit, yakni minyak sawit kasar atau crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK).

Secara teknikal, Herditya menjelaskan saham LSIP akan kembali terkoreksi dengan arah koreksi minimal pada level 1.100 yang idealnya pada 1.055. Selanjutnya, setelah koreksi terkonfirmasi selesai, maka LSIP akan menguat kembali.

Oleh karena itu, Herditya merekomendasikan saham LSIP buy on weakness di target harga Rp 1.200, Rp 1.230, hingga Rp 1300.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×