Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas logam mulia memang berbeda jauh dibanding tahun 2017. Lihat saja, komoditas seperti perak yang turun dibanding tahun lalu. Mengutip data Bloomberg, harga perak kontrak pengiriman Maret 2019, Senin (31/12) US$ 15,54 per ons troi. Level tersebut turun 11,5% dari tahun 2017 yang mencapai US$ 17,57 per ons troi.
Analis Central Capital Futures, Wahyu Tri Wibowo mengatakan yang membuat harga naik tahun lalu dan kemudian turun tahun ini tak lepas karena keputusan The Fed yang diproyeksi hawkish.
“Isu keputusan suku bunga oleh The Fed dan penutupan Pemerintah AS karena shutdown jelas membuat harga perak menurun tahun 2018. Apalagi gaya Pemerintahan Trump cukup mempengaruhi pasar,” ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (2/1).
Termasuk gencatan senjata atau perang dagang yang dilakukan Trump terhadap China membuat harga komoditas termasuk perak pun harus lunglai. “Itu juga yang membuat pelambatan ekonomi di China dan mempengaruhi harga perak tahun ini,” tandasnya.
Meski demikian, untuk tahun ini, Tri meyakini bahwa harga perak mampu terangkat. Tri bilang, akan ada rencana dari China untuk mengatasi pelambatan ekonomi tahun 2019. Salah satunya yaitu menekan angka ekspor untuk menekan defisit di China.
Permintaan perak dari China cukup besar. Pasalnya China adalah negara yang menguasai industri elektronik terbesar. Kebutuhan perak untuk industri elektronik cukup banyak. Ia pun memperkirakan harga perak tahun 2019 berkisar di level US$ 13,00 sampai US$ 18 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
