kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Penyebab harga perak menguat menurut analis


Selasa, 25 Desember 2018 / 14:30 WIB
Penyebab harga perak menguat menurut analis
ILUSTRASI. Perak batangan


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi dollar yang tertekan membuat harga perak menguat sepekan terakhir tahun ini. Namun, perak bukan aset aman yang dipilih pelaku pasar saat ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (24/12) pukul 12.45 WIB, harga perak berada di level US$ 14,785 per ons troi. Atau naik 0,56%. Sementara dalam sepekan, harga perak juga naik tipis sekitar 0,17%.

Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto mengatakan harga perak masuk dalam tren bullish hingga ke level US$ 15,00 per ons troi. Hanya saja, dengan level maksimal tersebut, Andri menilai bahwa perak masih belum dianggap sebagai aset aman yang dikoleksi sepekan terakhir tahun ini.

"Perhatian pelaku pasar untuk menjadi aset aman atau safe haven yaitu emas. Selain harganya yang bisa naik ke 1,265 per ons troi, fundamental emas mendukung untuk penguatan harga di pasar. Harga emas tergantung permintaan dari China dan India, dan pasti ada kenaikan saat tahun baru dua negara tersebut," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/12).

Sementara itu, fundamental perak tidak menyokong penguatan harga. Benar saja, sepekan ini harga perak tidak melemah. Tetapi, permintaan perak sebagai logam utiliti dalam industri elektronik tidaklah meningkat.

Permintaan perak dari China sebagai negara yang menguasai industri elektronik terbesar masih turun. "Penurunan permintaan perak untuk industri elektronik karena pelambatan ekonomi China dan ketidakpastian perang dagang AS dengan China," ujar Andri..

Kendati demikian, Andri melihat bahwa harga perak akhir tahun akan mencapai level maksimal dan menguat. Hal ini karena harga perak pernah mencapai level terendah di US$ 14,09, November 2018 lalu. "Karena sudah pernah turun dan cukup lemah, ditambah aksi spekulan mengambil untung, maka hal ini menyokong harga naik lagi," tandasnya.

Serta tertekannya mata yang dollar setelah pidato Jerome Powell, Pejabat The Fed beberapa pekan lalu. Dalam pidato tersebut, The Fed meyakini kenaikan suku bunga AS tahun depan sebanyak dua kali.

Pengumuman tersebut jelas membuat dollar lunglai dan harga perak menguat. Andri memperkirakan sepekan terakhir, harga perak akan mencapai level US$ 14,55 sampai US$ 14,75 per ons troi.

Secara teknikal, Andri mencatat harga perak berada dibawah garis MA 50 dan MA 100. Garis ini mengindikasikan beli perak sepekan terakhir. Namun, harga juga berada diatas garis MA 200 yang mengindikasikan jual.

Sedangkan faktor positif terlihat dari indikator RSI yang berada di area 14 dan indikator MACD yang positif di level 0,064. Sementara indikator stochastic berada di area netral di level 55. Ia masih merekomendasikan beli perak sepekan terakhir ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×