Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kenaikan indeks, beberapa saham LQ45 tercatat mengalami penurunan harga di sepanjang tahun. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) misalnya, per Jumat (17/11) saham PGAS sudah turun 34,26% ytd. Begitu pula dengan dua perusahaan konstruksi yakni PT PP Tbk (PTPP) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Harga saham PTPP di perdagangan Jumat (17/11) ditutup di level Rp 2.810 per saham, turun 26,25% ytd. Sementara itu, di hari yang sama WSKT bertengger di harga Rp 2.210 per saham, turun 13,33% ytd.
Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra berpendapat, saham PGAS mengalami penurunan karena adanya tekanan dari laporan keuangan. Di kuartal III-2017, pendapatan PGAS juga relatif flat di US$ 2,16 miliar. Dari sisi industri, Aditya melihat kebijakan holding BUMN menjadi tekanan untuk saham PGAS.
Sementara itu, untuk saham WSKT dan PTPP, Aditya menilai adanya pemberat dari aliran kas operasional. Kontrak-kontrak yang terus diperoleh, harusnya juga dibarengi dengan pelunasan pembayaran kerja.
Selain saham-saham di atas, Aditya juga melihat bahwa kinerja emiten properti dan pertambangan masih akan melemah ke depannya. Dari sisi properti, Aditya masih mempertanyakan pertumbuhan marketing sales ke depannya. Sedangkan dari pertambangan masih akan mengikut harga komoditas.
“Investor sebaiknya bisa hold dulu untuk saham-saham tersebut. Jika berminat masuk, cermati kebijakan yang related dengan sektoral dan hasil kinerja keuangan. JIka bagus, bisa maintain buy,” tutur Aditya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News