Anak usaha ELTY bidik Rp 300 miliar

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Graha Andrasentra Propertindo akan menggelar penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) di Januari 2016. Anak usaha PT Bakrieland Development TBK (ELTY) itu menunjuk Danatama Securitas sebagai penjamin emisi.

Pengelola Jugleland Bogor ini akan melepas 10% saham ke publik. Graha Andrasentra mengincar dana Rp 300 miliar. Per Juni 2015, ELTY memiliki 99,97% saham. Awal Oktober lalu, Graha Andrasentra melakukan mini ekspose di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan kini mempersiapkan dokumen persyaratan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Kami targetkan listing 8 Januari 2016," kata Agus Jayadi Alwie, Direktur ELTY, Selasa (13/10).

Dia mengatakan, sekitar 50% dana IPO akan digunakan untuk membayar utang dan sisanya untuk pengembangan bisnis yakni menambah theme park. ELTY bertekad mengantarkan anak usahanya melantai di bursa, meski pasar masih belum kondusif.

Menurut Agus, Graha Andrasentra memiliki bisnis yang berbeda dengan perusahaan properti lain. Perusahaan mengelola theme park dan nanti fokus mengembangkan serta mengelola proyek-proyek recurring income memiliki prospek yang cerah dalam mencari dana di pasar modal.

Graha Andrasentra merupakan induk usaha PT Jungleland Asia, yakni pengelola Theme Park Jungleland Bogor. Graha Andrasentra mengakuisisi 100% saham Jungleland Asia pada Oktober 2014 sehingga baru menopang pendapatan terhadap ELTY tahun 2015.

Ke depan, Graha Andrasentra akan terus menambah wahana permainan atau theme park. Tahun 2016, perusahaan menargetkan pembangunan tiga theme park di Sidoarjo, Bandung dan Yogyakarta. Kebutuhan dana pembangunan satu theme park bisa sekitar Rp 120 miliar.

Saat ini, Graha Andrasentra mengelola tiga theme park di Bogor, yakni The Jungle Waterpark Bogor seluas 4,3 ha, Jungleland Sentul 35 ha dan JungleFest Bogor seluas 5,5 ha. Proyek-proyek recurring income seperti bisnis Graha Andrasentra akan menjadi andalan pendapatan ELTY.

Emiten properti Grup Bakrie ini menargetkan porsi recurring income 50% dalam dua tahun ke depan. "Saat ini recurring kami baru sekitar 30%-35% terhadap total pendapatan," kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News