kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,80   -12,69   -1.37%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AKRA telah menjual 30 ha lahan industri


Selasa, 16 September 2014 / 07:00 WIB
AKRA telah menjual 30 ha lahan industri
ILUSTRASI. 5 Buah yang Bagus Dikonsumsi Saat Puasa, Segar dan Berenergi!


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mulai menuai berkah dari penjualan lahan industri di kawasan Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Berdasarkan laporan riset Credit Suisse, sepanjang tahun ini (year to date), AKRA tercatat telah mengantongi pra penjualan (marketing sales) lahan industri sekitar 30 hektare (ha).

Beberapa investor yang sudah menanamkan investasi di lahan milik AKRA itu di antaranya bergerak di bidang kimia, pengolahan crude palm oil (CPO) dan  logistik. Rata-rata harga jual lahan tersebut US$ 125 per m². Sehingga, dari pra penjualan itu, AKRA mengamankan dana sekitar US$ 37,5 juta atau setara
Rp 442,98 miliar. Uang muka pembayaran lahan ini sudah dijaminkan dan dibayar penuh pada tahun 2015.

Direktur AKRA Suresh Vembu mengatakan, perusahaan ini tetap menargetkan bisa menjual 80 ha-100 ha lahan industri di tahun ini. "Harapannya, pendapatan dari lahan industri sudah mulai dibukukan tahun ini. Harga lahan industri bervariasi," ujar dia beberapa waktu lalu.

Sebagai informasi, pembangunan JIIPE tahap satu ini menelan dana investasi hingga US$ 520 juta. Emiten ini sudah menyuntik modal sekitar Rp 1,4 triliun dari ekuitas dan menggunakan obligasi Rp 1,5 triliun.

Saat ini, AKRA juga tengah membangun pelabuhan di proyek JIIPE yang dikerjakan bersama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III itu. Kontraktor asal Belanda sudah mereklamasi sekitar 80 ha area pelabuhan. Emiten itu memperkirakan, pengoperasian pelabuhan tahap I ini bisa dimulai pada kuartal I 2015.

Adapun pembangunan pelabuhan tahap pertama meliputi  pelabuhan untuk menerima kapal yang mengirim mesin industri. Tujuannya, menunjang pembangunan kawasan industri JIIPE. Sedangkan pembangunan pelabuhan tahap kedua meliputi pembangunan dermaga untuk mengirimkan barang yang dihasilkan kawasan industri.

Analis Credit Suisse Priscilla Tjitra optimistis, kinerja AKRA di separuh kedua tahun ini lebih baik. Selain dari penjualan lahan industri, bisnis AKRA juga akan tumbuh dari bisnis distribusi bahan bakar minyak (BBM).

Di semester I 2014, AKRA membukukan volume subsidi BBM 145.000 kiloliter (kl). AKRA mendapatkan kuota 24.000 kl per bulan dari BBM non subsidi. "AKRA juga tengah fokus efisiensi. Ini akan mendorong kinerja," ujar Priscilla. Hingga semester I 2014, AKRA mencetak pertumbuhan laba bersih 7,1% menjadi Rp 376 miliar. Kenaikan tipis laba itu ditopang oleh penjualan AKRA yang tumbuh 6% year-on-year (yoy) menjadi Rp 11,26 triliun.

Bisnis distribusi BBM masih menjadi kontributor utama pendapatan, yakni Rp 8,89 triliun atau  tumbuh 6,9% yoy. Bisnis kimia dasar turut menyokong pendapatan Rp 1,6 triliun, tumbuh 5% yoy. Sementara kontribusi bisnis lain turun 1,4% yoy jadi Rp 769 miliar.  

Priscilla memperkirakan, AKRA bisa meraup pendapatan tahun ini Rp 25,79 triliun dan laba bersih Rp 771 miliar. Tahun depan, pendapatan AKRA diprediksi tumbuh menjadi Rp 28,13 triliun dan laba bersih Rp 1,1 triliun. Argumen Priscilla, pertumbuhan infrastruktur di Indonesia masih akan tinggi.  Kemarin, harga saham AKRA tak bergerak dari Rp 5.225.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×