Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,34% menjadi 5.042,87 pada perdagangan Kamis (22/12). Pasar saham Asia tutup di zona merah, kecuali indeks Shanghai yang naik tipis 0,07%.
Pasar saham Filipina mencetak penurunan terbesar 1,48%, disusul IHSG 1,34%, pasar saham India 1,13% dan Hang Seng 0,8%.
Kepala Riset Danareksa Lucky Bayu Purnomo mengatakan, penurunan indeks dalam beberapa hari ini masih akibat kenaikan Fed funds rate. Tidak ada lagi sentimen positif yang menopang bursa. "Dari dalam negeri juga minim sentimen," kata Lucky.
Analis Daewoo Securities Tasrul mengatakan, seluruh sektor di bursa memerah. Investor asing memang mulai kembali masuk dan mencetak net buy. Tapi hal ini belum mampu mengangkat IHSG.
"Dana asing belum optimal karena masih menunggu Donald Trump resmi duduk di Gedung Putih Januari nanti," kata Lucky.
Dia memprediksi hari ini IHSG turun dan bergerak di kisaran 5.000–5.190. Tasrul bilang, hasil optimalisasi money flow index (MFI) indikator RSI sudah berada di support trendline.
"Dengan volume di bawah rata-rata," kata dia. Tasrul memprediksi, IHSG akan turun dan bergerak antara support 4.996 dan resistance 5.078.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News