kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,44   -19,05   -2.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan Investasi: Rupiah bergeming di 14.000


Sabtu, 29 Agustus 2015 / 10:00 WIB
Sepekan Investasi: Rupiah bergeming di 14.000


Reporter: Tri Adi | Editor: Tri Adi

Selama sepekan rupiah di pasar spot mengalami pelemahan 0,3%. Namun, menurut kurs Bank Indonesia rupiah mengalami pelemahan 0,83%. Persentase pelemahan itu agak tertolong dengan menguatnya rupiah pada dua hari terakhir akhir pekan ini,

Menurut Josua Pardede, Ekonom Bank Permata,  pelemahan rupiah tidak lagi terlampau besar karena stimulus yang dilakukan People's Bank of China untuk menyelamatkan perekonomian China ikut berimbas positif bagi rupiah. Kepercayaan pelaku pasar terhadap aset berisiko seperti rupiah kembali terdongkrak.

“Selain itu pernyataan beberapa pejabat The Fed menegaskan peluang kenaikan suku bunga The Fed semakin kecil kemungkinannya terjadi di bulan September 2015 mendatang,” papar Josua. Memang sentimen positif di akhir pekan belum mampu menutup jurang pelemahan rupiah sepekan ini.

Berikut pergerakan IHSG selama sepekan:

Senin (24/8), nilai tukar rupiah terus tertekan atas dollar AS. Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah menyentuh level terendah ke Rp 13.998 per dollar AS atau melemah 0,41% dari sebelumnya Rp 13.941 per dollar AS pukul 10.10 WIB. Sementara itu, mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah berada di Rp 13.998 per dollar AS melemah 0,74% dari sebelumnya Rp 13.895 per dollar AS. Namun, pada pukul 11.33, mengacu data Bloomberg, di pasar spot akhirnya rupiah tembus ke Rp 14.004 per dollar AS melemah 0,45% dari sebelumnya Rp 13.941 per dollar AS pukul 11.33 WIB.

Namun, pada penutupan di pasar spot nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah 0,78% ketimbang akhir pekan lalu menjadi Rp 14.050. Begitu juga di kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah meluncur 0,74% ke Rp 13.998.

Selasa (25/8), posisi mata uang rupiah pagi ini tak banyak mencatatkan perubahan. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.03 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 14.043. Sebagai perbandingan, kemarin, mata uang Garuda ditutup di level 14.050. Sementara itu, nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi JISDOR melemah hingga 0,5% menjadi Rp 14.067 per dollar AS. Kemarin, kurs JISDOR rupiah berada di level 13.998.

Rabu (26/8), rupiah kian terkapar di hadapan dollar AS. Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah menyentuh level Rp 14.101 per dollar AS atau melemah 0,33% dari sebelumnya Rp 14.054 per dollar AS. Sementara itu, mengacu data kurs referensi JISDOR, rupiah terpuruk di Rp 14.102 per dollar AS atau melemah 0,25% dari sebelumnya Rp 14.067 per dollar AS.

Kamis (28/8),   pergerakan mata uang rupiah menguat 0,37% dibandingkan dengan level penutupan kemarin. Pada pukul 10.33 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level Rp 14.080 per dollar AS.

Rupiah mampu untuk unjuk gigi. Sentimen positif dari dalam dan luar negeri mendorong pergerakan rupiah meninggalkan level Rp 14.000 per dollar AS. Mengacu data Bloomberg, di pasar spot pada Kamis (27/8), rupiah menguat 1,01% ke level Rp 13.990,2 per dollar AS.  Adapun kurs tengah Bank Indonesia melemah 0,18% menjadi Rp 14.128.

Jumat (28/8), setelah sempat menguat ke bawah level 14.000 kemarin, nilai tukar rupiah melemah lagi. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.22 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,28% menjadi Rp 14.030. Kemarin, posisi rupiah di level 13.990. Adapun nilai tukar rupiah berdasarkan kurs referensi JISDOR perkasa 0,8% menjadi Rp 14.011. Kemarin, kurs JISDOR rupiah di level Rp 14.128 per dollar AS.

Namun, pada penutupan di pasar spot nilai rupiah menguat 0,05% menjadi Rp 13.983 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah tercatat merosot 0,3%, lebih kecil ketimbang pelemahan yang terjadi pekan lalu 1,1%. Serupa, di kurs tengah Bank Indonesia posisi rupiah menguat 0,82% hari ini menjadi Rp 14.011 per dollar AS.


IHSG
Pekan ini menjadi pekan yang membahagiakan. Pasalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melaju 2,54% menjadi rapor mingguan pertama IHSG yang berwarna hijau, setelah merah selama lima pekan berturut-turut.  

Menguatnya IHSG pada akhir pekan memang sudah diduga oleh David Nathanael, analis First Asia Capital. Menurut David, kenaikan harga minyak mentah berdampak positif bagi saham-saham berbasis komoditas. Selain itu, kondisi pascaglobal yang bullish akan mendorong aksi beli.

Berikut IHSG selama sepekan:

Senin (24/8), IHSG terpuruk mengawali pekan terakhir bulan ini. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi dalam 3,56% atau 154,6 poin ke level 4.181,84 pukul 09.23 WIB. Tercatat 208 saham bergerak turun, 15 saham bergerak naik, dan 29 saham stagnan. Di awal perdagangan pagi ini melibatkan 654 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 685 miliar.

Sesi I, IHSG. Data RTI menunjukkan indeks anjlok 4,37% atau 189,57 poin ke level 4.146,37 pukul 12.00 WIB. Tercatat 285 saham bergerak turun, 15 saham gerak naik, dan 39 saham stagnan. Perdagangan sesi pertama ini melibatkan 3,04 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,79 triliun.

IHSG ditutup dengan penurunan 3,97% sore ini (24/8). Dengan demikian, posisi terakhir indeks saat ini adalah 4.163,729. Ini merupakan level terendah indeks sejak Desember 2013 lalu. Ada 277 saham yang bergerak negatif. Sementara itu, jumlah saham yang naik sebanyak 29 saham dan 64 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 4,950 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,859 triliun.

Selasa (25/8),  IHSG akhirnya bangkit dari keterpurukan. Pagi ini, pukul 09.22 WIB, indeks tercatat melejit 1,7% menjadi 4.234,62. Secara sektoral, sepuluh sektor kompak menguat. Tiga sektor dengan kenaikan terbesar di antaranya: sektor keuangan naik 2,79%, sektor industri lain-lain naik 2,71%, dan sektor manufaktur naik 2,16%.

Sesi I, IHSG tampak percaya diri. Hingga penutupan sesi I, indeks ditutup dengan lompatan 1,95% menjadi 4.244,96. Jumlah saham yang naik sebanyak 146 saham. Sedangkan jumlah saham yang turun sebanyak 132 saham dan 57 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 4,955 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,827 triliun.

IHSG berhasil rebound pada penutupan perdagangan. Data RTI menunjukkan indeks naik 1,56% atau 64,77 poin ke level 4.228,5 pukul 16.00 WIB. Tercatat 158 saham bergerak naik, 148 saham bergerak turun, dan 64 saham stagnan. Perdagangan hari ini mencapai Rp 8,4 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,5 triliun.

Rabu (26/8), IHSG dibuka turun. Data RTI menunjukkan indeks turun 0,79% atau 33 poin ke level 4.194,39 pada pukul 09.11 WIB. Tercatat 113 saham bergerak turun, 49 saham bergerak naik, dan 44 saham stagnan. Di awal pembukaan perdagangan pagi ini melibatkan 395 juta lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 503 miliar.

Sesi I, IHSG tak mampu bangkit dari zona merah. Data RTI menunjukkan indeks terkoreksi 0,68% atau 28,79 poin ke level 4.199,7 pukul 12.00 WIB. Tercatat 186 saham bergerak turun, 75 saham bergerak naik, dan 52 saham stagnan. Di sesi rehat perdagangan melibatkan 2,8 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,9 triliun.

IHSG berhasil menembus zona positif. Mengutip data RTI, indeks berhasil ditutup dengan kenaikan 0,22% menjadi 4.237,73. Sementara itu, ada 122 saham yang melaju. Adapun jumlah saham yang turun sebanyak 167 saham dan 71 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi sore ini melibatkan 5,675 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 5,689 triliun.

Kamis (28/8), IHSG melaju kencang. Data RTI menunjukkan, pada pukul 09.10 WIB, indeks langsung melambung 2,56% menjadi 4.346,3. Sepuluh sektor kompak mengeluarkan sinyal hijau. Adapun tiga sektor dengan kenaikan tertinggi di antaranya: sektor barang konsumen naik 3,55%, sektor industri manufaktur naik 3,3%, dan sektor industri lain-lain naik 3,05%.

Sesi I, HSG akhirnya berhasil kembali ke level 4.300-an pada akhir penutupan sesi I hari ini. Mengutip data RTI, pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat terbang hingga 3,28% menjadi 4.376,522. Ada 214 saham yang menyokong pergerakan indeks. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 48 saham dan 60 saham lainnya tak berubah posisi. Volume transaksi pagi ini melibatkan 3,200 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,364 triliun.

IHSG melesat naik di tengah penguatan bursa global. Data RTI menunjukkan indeks terbang 4,55% atau 192,89 poin ke level 4.430,63 pukul 16.15 WIB. Tercatat 237 saham bergerak naik, 69 saham bergerak turun, dan 64 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 7,5 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 7,49 triliun.

Jumat (28/8), IHSG masih bergerak bullish pada transaksi akhir pekan ini. Mengutip data RTI, pada pukul 09.17 WIB, indeks tercatat melompat 1,64% menjadi 4.503,32.

Sesi I, meski sempat dibuka melesat hingga naik 1,7% pada transaksi pagi, pada pukul 11.30 WIB, IHSG berakhir di level 4.467,445. Artinya, indeks mencatatkan kenaikan 0,83% di sesi I. Terdapat 179 saham yang bergerak positif. Sebaliknya, jumlah saham yang turun sebanyak 77 saham dan 71 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 4,127 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,478 triliun.

IHSG sukses bertahan di zona positif sampai akhir perdagangan. Mengutip RTI, indeks ditutup lebih tinggi 15,57 poin atau 0,35% dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya menjadi 4.446,2. Alhasil, dalam sepekan IHSG melaju 2,54%, dan menjadi rapor mingguan pertama IHSG yang berwarna hijau, setelah merah selama lima pekan berturut-turut. Investor asing mengumpulkan saham di bursa Indonesia yang telah melorot 15% sepanjang tahun ini. Di pasar reguler hari ini, asing lebih banyak membeli ketimbang jual, dengan net buy Rp 400 miliar.


Emas
Sepanjang pekan ini, harga emas sudah melorot 2,7%, yang merupakan penurunan mingguan terbesar dalam sebulan terakhir. Harga emas tertekan setelah data ekonomi Amerika menunjukkan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam itu lebih kuat dari prediksi pelaku pasar pada kuartal dua lalu. Kondisi itu menyebabkan pesona emas kian memudar.

Harga kontrak emas dunia pada Jumat pagi (28/8) menuju penurunan mingguan terbesar dalam sebulan terakhir. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.58 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran segera tak banyak mengalami perubahan di level US$ 1.126,27 per troy ounce.

Agaknya laju penurunan emas direspons oleh emas Antam dengan penurunan harga yang cukup besar pada hari Kamis. Harga emas Antam 1 gram dibuka pada level Rp 563.000 dan ditutup di level Rp 558.000. Berikut pergerakan harga emas Antam selama sepekan:

Senin (24/8), Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 563.000. Angka ini naik Rp 3.000 dari posisi harga Jumat (21/8).

Selasa (25/8), Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 564.000. Angka ini naik Rp 4.000 dari posisi harga Senin (24/8).

Rabu (26/8), Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 563.000. Angka ini turun Rp 1.000 dari posisi harga Selasa (25/8).

Kamis (27/8), Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 558.000. Angka ini turun Rp 5.000 dari posisi harga Rabu (16/8).

Jumat (28/8), Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga pecahan 1 gram emas Antam Rp 558.000. Angka ini tidak berubah dari posisi harga Kamis (27/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×