kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham underperform bisa berbalik arah


Selasa, 26 September 2017 / 08:28 WIB
Saham underperform bisa berbalik arah


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Jangan remehkan saham-saham yang performanya masih di bawah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) alias underperform. Pasalnya, ada kemungkinan saham-saham ini berbalik arah pada tahun depan. 

Salah satu sektor yang kinerjanya underperform adalah sektor konsumer yang hanya tumbuh 8,91% sepanjang tahun ini. Performa tersebut berada di bawah kinerja IHSG sepanjang tahun sebesar 11,29%.

Stevanus Juanda, Analis UOB Kay Hian, dalam risetnya 19 September 2017 mencatat, dengan potensi daya beli masyarakat yang meningkat pada tahun depan, sektor ritel dan konsumer patut diperhitungkan dalam keranjang investasi. 

Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3% di tahun 2018, Stevanus memperkirakan belanja masyarakat akan naik. Ditambah lagi, hari kerja di semester II-2017 lebih banyak, sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih tinggi. Suku bunga rendah, juga diprediksi akan berdampak positif untuk sektor ini. 

Ada beberapa saham yang menjadi pilihan Stevanus, di antaranya, ASII, ERAA, ACES, MAPI, LPPF, ROTI dan UNVR. Ia mencontohkan, kinerja penjualan ROTI akan menunjukkan perbaikan mulai kuartal IV tahun ini hingga semester I tahun depan. Lalu, bisnis makanan UNVR juga dinilai akan membukukan pertumbuhan tinggi di semester kedua tahun ini.

Terdorong suku bunga

Kepala Riset Koneksi Kapital Alfred Nainggolan menilai sektor konstruksi dan properti  merupakan sektor underperform yang akan berbalik arah menjadi outperform pada tahun depan.

Sepanjang tahun ini, indeks sektor properti dan konstruksi masih menunjukkan performa negatif 2,88%. Isu terberat yang membebani performa saham-saham sektor konstruksi adalah keterbatasan pendanaan di tengah proyek-proyek yang besar. 

Tapi, di tahun depan, kondisinya bisa berubah. Saham sektor konstruksi akan menjadi salah satu sektor pendorong IHSG. Pasalnya, sektor ini bakal terdorong era suku bunga rendah. Selain itu, skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) sudah mulai digodok dan akan menjadi angin segar untuk emiten konstruksi. 

Senada, Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, saham sektor properti dan konstruksi juga berpotensi outperform di 2018. Lantaran suku bunga melandai, di tahun depan Hans memprediksikan sektor properti akan bangkit dari tidur panjangnya. "Properti booming di tahun 2013. Tapi dari 2014 hingga 2017 terdiam. Kami prediksi sektor ini mulai bergairah lagi pada 2018-2019," ujar Hans. 

Ia merekomendasikan saham WIKA, PTPP, WTON, LPKR, SMRA, dan PWON. Sektor perbankan seperti BBCA, BBRI, dan BBNI juga masih bisa jadi pilihan investasi. 
Sementara itu, Alfred merekomendasikan saham WSKT dengan target harga Rp 3.290 per saham. Ia juga menilai, saham ERAA masih menarik untuk dibeli dengan target harga Rp 1.110 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×