kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba merekah pasca suku bunga turun


Selasa, 26 September 2017 / 06:01 WIB
Laba merekah pasca suku bunga turun


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 4,25% bakal berdampak positif bagi pasar reksadana. Analis melihat reksadana pendapatan tetap paling diuntungkan oleh kebijakan suku bunga ini.

Analis Infovesta Utama Wawan Hendrayana memperkirakan, reksadana pendapatan tetap paling diuntungkan dengan perubahan suku bunga. Maklum, turunnya suku bunga membuat harga obligasi naik. “Apalagi reksadana pendapatan tetap cukup likuid dan memiliki imbal hasil yang bagus,” ujar dia, kemarin.

Pelaksana Tugas CEO Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana juga optimistis penurunan suku bunga acuan akan berdampak positif bagi prospek reksadana dalam beberapa waktu ke depan. “Secara keseluruhan pasti diuntungkan, terutama obligasi,” ujar dia.

Senada, Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen (SAM) Agus B. Yanuar juga menyebut, suku bunga yang rendah membuat investor mencari asset class yang lain, seperti saham dan obligasi. “Ketika bunga turun sesuai ekspektasi, strateginya beli efek yang memiliki imbal hasil lebih tinggi dari bunga,” kata Agus.

Berdasarkan data Infovesta Utama per 22 September 2017, reksadana pendapatan tetap mencatatkan rata-rata imbal hasil sebesar 8,90% secara year to date (ytd).
Reksadana saham

Meskipun efeknya tidak akan langsung terasa, imbal hasil reksadana saham juga berpeluang membaik setelah bulan Agustus lalu hanya mencapai 0,01%. Padahal di bulan tersebut suku bunga acuan BI juga turun 25 basis poin. “Harusnya dengan suku bunga yang kembali turun, kinerja emiten-emiten saham bisa membaik di akhir tahun,” harap Wawan.

Jemmy yakin kinerja reksadana saham yang sempat di bawah performa akan bangkit lagi seiring penurunan suku bunga acuan. Maklum, penurunan suku bunga acuan berdampak pada turunnya biaya bunga, sehingga investor dapat meraup keuntungan dalam jumlah besar dan target return bisa tercapai.

Ia bilang, target imbal hasil reksadana saham milik Sucor dipatok mencapai 30% pada akhir tahun, reksadana pendapatan tetap 20%, reksadana pasar uang 7,8%, dan reksadana campuran 25%.

Guna mencapai target tersebut, Jemmy mengaku pihaknya masih tetap pada strategi awal, yakni memaksimalkan sektor konstruksi dan properti, guna mendongkrak kinerja produk reksadananya. “Terlepas dari suku bunga yang turun, kami tetap maksimalkan sektor-sektor yang telah ada,” kata dia.

Sementara Agus mengatakan, SAM berusaha memaksimalkan potensi di sektor perbankan, komoditas, telekomunikasi, properti dan industri dasar. Perusahaan ini menargetkan imbal hasil reksadana saham mencapai 18%, reksadana pendapatan tetap 9%, reksadana pasar uang 6%, dan reksadana campuran 12% di akhir tahun ini.

Yang perlu dicermati, efek penurunan suku bunga acuan bisa menekan kinerja reksadana pasar uang. Maklum, suku bunga deposito yang menjadi aset dasar reksadana pasar uang juga turun. Meski begitu bukan berarti reksadana tersebut tidak akan lagi menarik bagi investor. “Prinsip pasar uang itu ada pada tingkat likuiditasnya, bukan pada return. Jadi, reksadana ini tetap menjanjikan,” papar Wawan.

Wawan merekomendasikan, investor mengalokasikan 40% investasinya pada reksadana saham, reksadana pendapatan tetap 40% dan reksadana pasar uang 20%. 
Agus dan Jemmy mengingatkan investor reksadana untuk mencermati kondisi geopolitik global, semisal konflik di Semenanjung Korea serta berbagai kebijakan The Fed yang bisa mempengaruhi kinerja reksadana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×