kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurangi risiko, Trimegah perbesar porsi pasar uang


Kamis, 02 Juli 2015 / 09:27 WIB
Kurangi risiko, Trimegah perbesar porsi pasar uang


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Reksadana campuran bisa lebih fleksibel menentukan pilihan aset dasar. Selain memaksimalkan imbal hasil (return), juga untuk mengurangi efek fluktuasi pasar.

Strategi itu yang diusung PT Trimegah Asset Management pada reksadana TRIM Syariah Berimbang. Sesuai namanya, produk ini merupakan reksadana campuran berbasis aset dasar syariah.

Direktur Trimegah Asset Management Sjane Like mengatakan, reksadana ini menempatkan mayoritas dana kelolaan pada efek saham syariah. Meski demikian, porsi efek pasar uang relatif tinggi, yaitu sekitar 20%. "Sehingga pada produk ini, yang kita minimkan porsi surat utang," paparnya.

Asal tahu saja, kebijakan investasi TRIM Syariah Berimbang mengizinkan berinvestasi pada pasar uang hingga 30% dari dana kelolaan.

Menurut Like, strategi yang diusung tersebut paling tepat di tengah kondisi pasar modal saat ini. Saat pasar koreksi, sejumlah harga saham sedang undervalue, sehingga merupakan peluang untuk mengoleksi pada harga murah. Namun di satu sisi, risiko volatilitas masih terbuka lebar. Itu sebabnya untuk mengantisipasi, porsi efek pasar uang yang relatif tinggi diharapkan bisa meredam risiko volatilitas.

Saat ini, TRIM Syariah Berimbang mayoritas diisi saham sektor konsumer. Pertimbangannya, saat ini kinerja perusahaan sektor konsumer mendapat dukungan dari momentum Hari Raya Idul Fitri. "Biasanya kinerja sektor tersebut naik jelang Idul Fitri kami berusaha menangkap peluang tersebut," tutur Like.

Dengan strategi seperti ini, TRIM Syariah Berimbang cocok bagi investor yang berprofil risiko cenderung moderat, dengan horizon investasi minimal dua tahun.

Produk yang terbit sejak 27 Desember 2006 ini diperdagangkan dengan nilai aktiva bersih per unit penyertaan (NAB/UP) senilai Rp 2.255,92 per 30 Juni lalu. Artinya, sejak meluncur, reksadana ini sudah membukukan return 126,63%. Namun, secara year to date per 30 Juni, produk ini masih mencatatkan return minus 6,23%.

Like berharap, dengan strategi yang diterapkan saat ini, TRIM Syariah Berimbang  bisa membagikan imbal hasil  tahunan di atas 10% pada akhir tahun ini.

Hingga akhir Mei lalu, total dana kelolaan produk ini sebesar Rp 74,81 miliar. Like menargetkan, TRIM Syariah Berimbang bisa meraih dana kelolaan sekitar Rp 100 miliar di penghujung tahun ini.

Investor bisa mengoleksi reksadana ini dengan menyetor minimal investasi senilai Rp 100.000. Investor tidak dikutip biaya pembelian. Namun, biaya penjualan sebelum setahun dipatok maksimal 2% dan 0% apabila menjual kembali di atas 1 tahun.

Analis Infovesta Utama, Edbert Suryajaya menilai, penerapan kebijakan investasi TRIM Syariah Berimbang sudah  tepat di tengah kondisi pasar modal saat ini. "Dengan mengurangi porsi efek saham saja, produk ini sudah bisa mengurangi risiko koreksi pasar ekuitas," paparnya.

Strategi investasi tersebut bisa meredam risiko koreksi yang terus terjadi, sehingga bisa menghindari kerugian yang sifatnya akumulatif. Selain itu,  dengan kebijakan mengalokasikan aset dasar pada efek pasar uang hingga 30% bisa menjadi alternatif untuk mengamankan dana saat koreksi pasar masih berlanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×