Reporter: Raka Mahesa Wardhana | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,08% menjadi 4.166,07, Senin (2/4). Ini adalah posisi tertinggi indeks sejak delapan bulan terakhir. “Penundaan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ikut mendongkrak indeks,” kata Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures, kemarin.
Ada beberapa faktor domestik lainnya yang juga menjadi penopang laju IHSG. Seperti pengumuman laporan keuangan emiten tahun 2011 dan penilaian lembaga pemeringkat, Standard & Poor\'s (S&P), yang tetap menilai positif outlook Indonesia.
Sementara dari luar negeri, data manufaktur Jepang dan Eropa yang positif juga mengangkat turut mendongkrak laju indeks. Zulfirman bilang, jika data manufaktur AS dan Kanada tercatat positif, maka IHSG hari ini (3/4) bisa kembali melanjutkan relinya.
Secara teknikal, indeks berada di atas moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Adapun candlestick membentuk long white marubozu, yang menandakan IHSG akan bullish.
Analis Universal Broker Indonesia, Alwy Assegaf menilai, penguatan IHSG hari ini akan terbatas karena indikator stochastic dan relative strength index (RSI) menunjukkan IHSG masuk area jenuh beli.
Alwy menebak IHSG bergerak di 4.130-4.195. Sedang Zulfirman melihat IHSG di level 4.130-4.200.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News