kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Yuk Intip Rekomendasi Saham Sektor Telekomunikasi pada Indeks LQ45


Sabtu, 23 April 2022 / 11:35 WIB
Yuk Intip Rekomendasi Saham Sektor Telekomunikasi pada Indeks LQ45


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain sektor perbankan dan tambang, emiten konstituen Indeks LQ45 yang berkaitan dengan bisnis telekomunikasi juga mencatatkan kinerja moncer di tahun 2021 silam

Di mana, PT XL Axiata Tbk (EXCL) memimpin dengan pertumbuhan laba bersih hingga 246,56%. Emiten penyedia jasa layanan telekomunikasi ini membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 1,28 triliun pada 2021. Pendapatan EXCL tercatat Rp 26,75 triliun pada tahun lalu, tumbuh tipis 2,86% dari perolehan Rp 26,00 triliun pada 2020.

Emiten pelat merah, yakni PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga mengalami peningkatan laba sebesar 19,02% year-on-year (yoy), dari semula Rp 20,8 triliun pada 2020 menjadi Rp 24,76 triliun pada 2021.

Emiten menara, yakni PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) juga berhasil mengerek laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp1,54 triliun di 2021. Jumlah ini naik 53,42% dibandingkan 2022 sebesar Rp1 triliun.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menilai, emiten yang berkaitan dengan telekomunikasi masih memiliki prospek yang cerah ke depan.

Baca Juga: Rekomendasi Saham TLKM yang Labanya Naik 19% sepanjang 2021 Lalu

EXCL misalnya, dia berpandangan bahwa akuisisi terhadap 66,03% saham PT Link Net Tbk (LINK) akan menjadi langkah selanjutnya untuk membawa visi EXCL merintis layanan konvergensi pertama di Indonesia dengan produk 'XL SATU'. Ini menyatukan layanan internet berbasis serat optik dengan layanan berbasis seluler.

Untuk TLKM, emiten pelat merah ini disokong oleh bisnis digitalnya, yakni Telkomsel dan layanan IndiHome yang cakupan area layanannya mencakup 97% dari kota di seluruh Indonesia. Di tengah meningkatnya persaingan di industri telekomunikasi, trafik data Telkomsel masih berhasil tumbuh 43% year-on-year (YoY), lebih tinggi dari peers-nya yakni PT Indosat Tbk (ISAT) dan EXCL.

Sementara untuk TBIG, Steven menilai emiten Menara ini memiliki banyak ruang untuk bertumbuh di masa depan. “Ini seiring ekspektasi ekspansi berkelanjutan dari Telkomsel dan ISAT sebagai pelanggan utamanya,” terang Steven kepada Kontan.co.id, Kamis (21/4).

Emiten pejual gawai, yakni PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) juga dinilai Steven masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh. Pertumbuhan ini menyusul keputusan strategis ERAA untuk memasuki sejumlah lini bisnis, seperti sport fashion (JD sport), food & beverages (Paris Baguette) dan elektronik konsumen eceran (Era Blue).

 

Steven merekomendasikan beli saham EXCL dengan target harga Rp 3.700, beli saham TLKM dengan target harga Rp 5.500 (dari sebelumnya Rp 4.400). Dia juga menyarankan beli saham TBIG dengan target harga Rp 3.500, dan beli saham ERAA dengan target harga Rp 700.

Steven pun merekomendasikan beli saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan target harga Rp 1.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×