kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Yuan menguat di atas level 6,5 per dollar untuk pertama kali sejak 1993


Jumat, 29 April 2011 / 13:44 WIB
Yuan menguat di atas level 6,5 per dollar untuk pertama kali sejak 1993
ILUSTRASI. Promo JSM Hypermart 17-20 Juli 2020 berlaku Nasional. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

HONGKONG. Posisi yuan saat ini menguat ke atas level 6,5 per dollar. Ini merupakan yang pertama kali sejak 1993. Pemicunya, di pasar mata uang beredar spekulasi kalau bank sentral akan menoleransi penguatan yuan, dengan tujuan mengerem laju inflasi.

Pada pukul 13.02 waktu Shanghai, yuan menguat 0,16% menjadi 6,4909 per dollar. Sebelumnya, mata uang Negeri Panda ini sempat menyentuh posisi 6,4898. Di sepanjang April ini, penguatan yuan sudah mencapai 0,9% dan merupakan penguatan terbaik di 2011.

People's Bank of China mematok reference rate yuan di kisaran 0,09% hari ini di posisi 6,4990 per dollar. Ini merupakan level paling perkasa sejak Juli 2005.

"Inflasi China masih tinggi dibanding target yang diharapkan pemerintah. Sepertinya, bank sentral akan menoleransi apresiasi mata uang untuk mengurangi beban yang harus ditanggung importir," jelas David Cohen, ekonom Action Economics di Singapura.

Sekadar tambahan informasi, indeks harga konsumen China naik 5,4% dari tahun lalu pada Maret. Angka tersebut melampaui target inflasi pemerintah tahun ini sebesar 4%. Sementara itu, Xinhua News Agency menulis, salah seorang pejabat Kementrian Keuangan China yang tidak disebut namanya memprediksi tingkat inflasi kemungkinan akan menyentuh 5,6% pada Mei dan Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×