kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.066   81,71   1,17%
  • KOMPAS100 1.058   17,53   1,69%
  • LQ45 832   15,02   1,84%
  • ISSI 214   1,26   0,59%
  • IDX30 424   8,30   1,99%
  • IDXHIDIV20 511   9,19   1,83%
  • IDX80 121   1,97   1,66%
  • IDXV30 125   0,64   0,51%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Yield SUN naik, peluang investor masuk ke pasar obligasi negara tetap terbuka


Selasa, 07 Mei 2019 / 20:43 WIB
Yield SUN naik, peluang investor masuk ke pasar obligasi negara tetap terbuka


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil atau yield surat utang negara (SUN) kembali naik dalam beberapa pekan terakhir. Namun, tren kenaikan tersebut tak selamanya menjadi alarm bahaya bagi para investor obligasi.

Head of Fixed Income Fund Manager Prospera Asset Management Eric Sutedja menyampaikan, ketika yield SUN 10 tahun pada Selasa (7/5) kembali menyentuh level 7,94% atau setara dengan level akhir tahun lalu, maka kesempatan investor memburu SUN di pasar primer ataupun sekunder sebenarnya menjadi terbuka.

Pasalnya, investor bisa memperoleh SUN dengan harga lebih murah dari biasanya, namun dikompensasi dengan tingkat kupon yang tinggi. Ditambah lagi, SUN merupakan instrumen yang likuid sehingga posisi harga dan yield lebih mudah berubah dari waktu ke waktu.

Dengan begitu, Eric menyarankan investor untuk tetap berani masuk ke pasar obligasi pemerintah. “Kalau tunggu sampai kondisi pasar pulih, harga SUN sudah naik banyak,” imbuhnya, Senin (7/5).

Senior VP & Head of Investment Recapital Asset Management Rio Ariansyah juga tetap merekomendasikan investor untuk membeli SUN kendati kondisi pasar masih belum stabil. Bahkan, tidak masalah bagi investor untuk mengambil seri-seri bertenor panjang, misalnya FR0079 yang baru akan jatuh tempo pada tahun 2039 mendatang.

Selain harga SUN tenor panjang yang sedang murah, potensi kenaikan harga seri tersebut juga lebih tinggi ketimbang seri-seri bertenor pendek. “Rata-rata harga SUN tenor panjang dalam kondisi pasar yang normal bisa sampai 3%--4% sedangkan tenor pendek maksimal biasanya hanya 2%,” terang dia, hari ini.

Kendati demikian, karena yield SUN masih bergerak volatil, ia menyarankan agar investor tetap mendiversifikasikan portofolionya dengan membeli seri-seri dari berbagai tenor.

Sementara itu, Eric juga memandang seri-seri SUN di atas lima tahun masih menarik untuk dikoleksi investor. Sebab, selisih atau spread yield SUN antara seri bertenor pendek dengan tenor panjang tergolong lebar.

Sebagai gambaran, SUN seri acuan tenor 5 tahun atau FR0077 berada di level 7,47% pada hari ini. Artinya, terdapat spread sebesar 0,47% dengan SUN seri acuan 10 tahun yang berada di level 7,94%. “Secara historis rata-rata selisihnya hanya sekitar 0,25%,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×