Reporter: Venny Suryanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor sedang berbondong-bondong memburu Sukuk Tabungan ST 010 dengan kupon mulai dari 6,25%. Nah, jika Anda ingin mendapatkan imbal hasil investasi di atas kupon ST 010, saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) bisa dipertimbangkan.
Manajemen PT Triputra Agro Persada Tbk akan melakukan pembayaran dividen saham TAPG dalam waktu dekat. Yield dividen saham TAPG lebih besar dibandingkan kupon sukuk ST 010.
PT Triputra Agro Persada Tbk menyetujui pembagian dividen senilai Rp 754,39 miliar atau setara dengan Rp 38 per saham.Hal ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2022.
Harga saham TAPG pada penutupan perdagangan Selasa 16 Mei 2023 di level 605, turun 10 poin atau 1,63% dibandingkan sehari sebelumnya. Dengan harga saham tersebut, maka yield pembayaran dividen saham TAPG mencapai 6,28%, sedikit di atas kupon sukuk ST 010 yang saat ini sedang ditawarkan pemerintah.
Baca Juga: Emiten Kertas Grup Sinar Mas Bagikan Dividen, Simak Rekomendasi Saham TKIM & INKP
Besarnya pembayaran dividen saham TAPG ini karena kinerja PT Triputra Agro Persada Tbk pada tahun 2022 sangat bagus. Sepanjang tahun 2022, PT Triputra Agro Persada Tbk telah membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 3,08 triliun atau meningkat 158% dibandingkan tahun sebelumnya.
“RUPS menyetujui dividen Rp 38 per saham yang akan dibagikan bulan depan,” ujar Presiden Direktur TAPG Tjandra Karya Hermanto dalam RUPS, Selasa (16/5).
Direksi TAPG menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2022, perusahaan telah membukukan kinerja positif, baik operasional dan finansial serta tantangan-tantangan yang dihadapi sepanjang tahun 2022. Untuk itu, perseroan masih optimis dengan kinerja di tahun 2023. Sebab harga jual CPO masih bertahan di current level.
“Selain itu adanya kenaikan produktivitas perusahaan anak dan control cost diharapkan TAPG tetap memberikan hasil yang baik,” tutup dia.
Sebagai tambahan, sepanjang 2022 pendapatan TAPG menembus Rp 9,34 triliun atau meningkat 489% secara tahunan. TAPG mencatatkan, raihan itu berasal dari pendapatan minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit atau CPO sekitar Rp 9,29 triliun, kemudian karet Rp 26,2 miliar serta TBS Rp 20,7 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News