kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Yen turun menjelang rapat G-20


Kamis, 18 April 2013 / 07:17 WIB
Yen turun menjelang rapat G-20
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank BNI Jakarta (5/11). ./pho KONTANCarolus Agus Waluyo/05/11/2021.


Reporter: Agus Triyono, Agung Jatmiko | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Nilai tukar yen Jepang melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Kebijakan moneter Jepang yang berdampak pada pelemahan yen diperkirakan tidak akan menuai kritik negara-negara anggota G-20 pada pertemuan yang berlangsung hari ini.

Pasangan USD/JPY, Rabu (17/4) pukul 17.15 WIB, menguat 0,41% menjadi 97,94 dibanding sehari sebelumnya. Pairing EUR/JPY naik 0,27% menjadi 128,85, dan pasangan AUD/JPY menanjak 0,03% menjadi 101,371.

Menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G-20 akan memulai pertemuan dua hari mulai hari ini. Pertemuan ini menjadi pendahulu sebelum Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga akan melakukan rapat di akhir pekan ini.

Dalam pertemuan terdahulu, Februari lalu, beberapa anggota G-20 memberi peringatan kepada Jepang untuk menimbang dampak pelemahan yen. Namun, Jepang bergeming. Bank of Japan (BoJ) tetap menggelontorkan stimulus agar target inflasi di level 2% bisa tercapai.

Langkah BoJ tersebut membuat depresiasi yen terhadap dollar AS melebar hingga 20% dalam enam bulan terakhir. Toh, Kepala Ekonom IMF, Olivier Blanchard seperti dikutip Bloomberg bilang bahwa pelonggaran moneter di Jepang adalah langkah tepat dan pelemahan yen ada konsekuensi yang logis.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, yen kali ini juga mendapat tekanan dari penguatan beberapa mata uang utama dunia yang beberapa waktu lalu mengalami koreksi. "Dollar AS menguat lantaran data consumer price index (CPI) AS yang menurun di Maret memberi dorongan positif ke dollar AS," kata Ariston.

Ibrahim, analis Harvest International Futures menambahkan, untuk pasangan AUD/JPY, tekanan terhadap yen diakibatkan penguatan dollar Australia karena data ekonomi Australia yang membaik. Namun,  prediksi Ibrahim, penguatan tersebut kemungkinan tidak akan lama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×