Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Yen Jepang menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia selama dua hari terakhir. Investor mengambil posisi jual sambil menunggu rapat Bank of Japan (BOJ) pada 21-22 Januari.
Pasangan EUR/JPY, Rabu (16/1) pukul 15.30 WIB, melemah 1,32% menjadi 116,58 dibanding hari sebelumnya. Pairing USD/JPY turun 0,95% menjadi 87,94. Pasangan AUD/JPY anjlok 1,18% menjadi 92,69.
Yen menyentuh titik terendah selama dua tahun seiring ekspektasi BOJ akan menaikkan target inflasi dan memperbesar stimulus. Suluh Adil Wicaksono, analis Askap Futures mengatakan, penurunan pairing EUR/JPY selama dua hari ini karena data ekonomi Eropa memburuk dan pernyataan Menteri Ekonomi Jepang, Akira Amari yang menyebut pelemahan yen yang terlalu dalam akan berdampak negatif.
Menurut Suluh, koreksi yang terjadi saat ini masih termasuk wajar dan kemungkinan adanya koreksi lanjutan masih akan terjadi karena pairing ini sudah overbought. "Saya melihat adanya kecenderungan bearish untuk pasangan EUR/JPY," kata Suluh.
Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures mengatakan, aksi profit taking juga terjadi pada pasangan USD/JPY. Pelaku pasar cenderung mengambil posisi jual sambil menunggu hasil rapat BOJ, walaupun terbuka kemungkinan adanya informasi baru yang membalikkan arah pergerakan pairing ini. "Koreksi yang terjadi saat ini merupakan koreksi terbatas," kata Nanang.
Ariana Nur Akbar, analis senior Monex Investindo Futures menambahkan, untuk pasangan AUD/JPY, pernyataan Amari memicu aksi ambil untung dari para pelaku pasar. "Namun, karena posisi yen memang sudah terlampau lemah, maka adanya koreksi pada pasangan ini saya rasa cukup wajar," kata Ariana.
Jika desakan Perdana Menteri Shinzo Abe mengenai tingkat inflasi 2% diikuti oleh BOJ, maka akan ada penambahan stimulus dan yen akan terdepresiasi. Namun, sebelum rapat, yen berpotensi menguat terhadap beberapa mata uang utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
