Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Valas yen Jepang menguat seiring keputusan Bank of Japan (BoJ) yang mempertahankan target inflasi 1%. Yen sempat tertekan oleh spekulasi inflasi akan naik dengan terpilihnya Shinzo Abe sebagai Perdana Menteri Jepang yang baru.
Pasangan EUR/JPY, kemarin (20/12) pukul 17.45 WIB, terkoreksi 0,35% menjadi 111,25 dibanding sehari sebelumnya. Pairing USD/JPY juga melemah 0,52% menjadi 83,97 dan pasangan AUD/JPY turun 0,38% menjadi 88,128.
Valas yen belakangan tertekan akibat sentimen penggelontoran stimulus agresif yang dibawa oleh Abe. Apalagi BoJ juga meningkatkan stimulus untuk membeli obligasi sebesar ¥ 10 triliun menjadi ¥ 76 triliun.
Dealer Forex Bank Rakyat Indonesia (BRI), Taufan Tito, mengatakan, Jepang memang masih berkutat dengan rencana stimulus tersebut. Kebijakan tersebut guna membeli obligasi perusahaan-perusahaan Jepang agar perusahaan dapat berekspansi dan meningkatkan ekspor.
“Pengaruh untuk perekonomian Jepang sangat positif, namun itu bisa membuat yen melemah karena yen akan dicetak lebih banyak,” ungkap Taufan.
Sementara, USD tertekan oleh ketidakjelasan perundingan pencegahan fiscal cliff antara Presiden AS Barack Obama dan Kongres AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News