Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Yen menguat terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Kejatuhan sejumlah aset berisiko akibat spekulasi percepatan pengurangan stimulus moneter Amerika Serikat (AS), turut mengangkat pamor yen.
Pasangan USD/JPY di pasar spot, Kamis (5/12) pukul 17.00 WIB melemah 0,20% menjadi 102,15 dibanding sehari sebelumnya. Pairing EUR/JPY turun 0,15% menjadi 138,92 dan pasangan AUD/JPY terkoreksi 0,44% menjadi 92,004.
Setelah indeks manufaktur Purchasing Managers Index (PMI) AS di November berhasil naik ke 58,4 dari Oktober yang hanya mencapai 56, gaung spekulasi percepatan pemangkasan stimulus makin kuat. Apalagi, dilaporkan juga bahwa selama November 2013, jumlah pekerja sektor swasta di AS bertambah 215.000 orang atau naik dibandingkan Oktober yang hanya mencapai 130.000 orang.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, data ekonomi AS yang makin positif telah memicu pelemahan sejumlah saham global. Akibatnya, permintaan terhadap sejumlah aset aman meningkat, salah satunya yen.
Pada pasangan AUD/JPY, dollar Australia terseret data perdagangan Australia di Oktober 2013 yang makin memburuk. Adapun pada EUR/JPY, Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, aksi tunggu pasar terhadap pernyataan dan kelanjutan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa juga turut membuat euro melemah terhadap yen.
Selain itu, juga koreksi teknikal setelah euro sempat naik ke level harga 140, baru-baru ini, juga telah memberikan angin segar bagi yen.
Namun, Reny Eka Putri, analis pasar uang Bank Mandiri bilang, kebijakan moneter longgar untuk mendorong ekonomi Jepang akan membuat yen kembali melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News