Reporter: Agus Triyono | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Yen menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia. Penguatan ini dipicu oleh penolakan partai oposisi terbesar di Jepang terhadap pencalonan Kikuo Iwata sebagai wakil gubernur Bank of Japan (BoJ) yang baru.
Pasangan EUR/JPY, Rabu (13/3) pukul 17.16 WIB, melemah 0,43% menjadi 124,69 dibanding hari sebelumnya, AUD/JPY melemah 0,44% menjadi 98,76 dibanding hari sebelumnya, dan pasangan USD/JPY melemah 0,28% menjadi 95,81 dibanding hari sebelumnya.
Sean Callow, pengamat pasar uang senior dari Westpac Banking Corp mengatakan, penolakan terhadap Iwata yang selama ini dikenal sebagai pendukung pelonggaran moneter telah membantu penguatan yen.
Nurul Eti Nurbaeti, Head of Research Divisi Treasury BNI mengatakan, selain dipicu oleh penolakan terhadap Iwata, menguatnya yen terhadap beberapa mata uang dunia juga disebabkan oleh pengaruh pasar yang tengah mencari mata uang paling aman untuk mengamankan portofolio.
Nurul menambahkan, tren penguatan yen, kemarin, tidak akan berlangsung dalam waktu lama. "Yen menjadi satu mata uang favorit pasar, sehingga pelemahan yang terjadi pada yen menjadi tertahan," kata Nurul Rabu (13/3).
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, penguatan yen kali ini lebih banyak diakibatkan oleh aksi profit taking pasar karena menurunnya bursa Asia. Sehingga, kemungkinan besar penguatan yen hanya akan terjadi sampai Jumat (15/3). Tonny menambahkan, penguatan yen hanya karena faktor internal Jepang.
Nizar Hilmi, analis SoeGee Futures mengatakan, penguatan yen terhadap dollar AS karena adanya fase koreksi atas pelemahan yen yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan ini. Dus, penguatan yen itu kemungkinan tak berlangsung lama. "Selama BoJ masih berencana melonggarkan kebijakan moneter, saya rasa tren tidak akan berubah, yen akan tetap melemah," kata Nizar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News