kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

XL belum berhasil menjual BTS


Minggu, 10 Februari 2013 / 07:31 WIB
XL belum berhasil menjual BTS
ILUSTRASI. Promo Hello October Promo Deals ERHA


Reporter: Herlina KD | Editor: Asnil Amri

SINGAPURA. Rencana PT XL Axiata,Tbk menjual sebagian base transceiver station (BTS) miliknya sepertinya belum bisa terealisasi dalam waktu dekat. Pasalnya, hingga saat ini emiten berkode EXCL ini belum menemukan pembeli yang tepat.

Presiden Direktur EXCL Hasnul Suhaimi menuturkan, sejak dua tahun lalu, EXCL berniat melepas 7.000 unit BTS, dan menyewa kembali BTS itu. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya operasional pemeliharaan menara.

Hasnul bilang, pihaknya harus menghitung dengan cermat berapa besar harga jual yang sesuai. Tentu saja, harga jual tidak boleh lebih rendah dari harga sewa menara.

Perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Axiata Group Berhad ini perlu menyiapkan hitungan yang tepat. Pasalnya, dengan menjual BTS dan menyewa dari pihak lain, artinya bakal mengurangi belanja modal, dan akan menambah belanja operasional yang bakal mempengaruhi EBITDA. 

Makanya, "Kami akan jual, tapi mencari (harga jual yang pas) sehingga EBITDA tidak banyak terganggu. Kan harga jual tergantung harga sewa. Jika harga jual tinggi, maka harga sewa juga tinggi. Nah, sekarang ini, harga sewanya tinggi, tapi harga jual rendah," ujar Hasnul Sabtu (9/2).

Seperti diketahui, tingginya beban pemeliharaan BTS membuat beban infrastruktur EXCL membengkak. Pada tahun 2012, akun beban infrastruktur yang naik 34,63% menjadi Rp 5,21 triliun.

Dalam laporan keuangan EXCL tahun 2012 tertera, salah satu komposisi beban infrastruktur adalah perbaikan dan pemeliharaan. Jumlah akun ini melonjak drastis hingga sekitar tiga kali lipat dari Rp 692,19 miliar menjadi Rp 1,97 triliun.

Sebagai gambaran, untuk menyewa satu menara, EXCL perlu mengeluarkan biaya Rp 11 juta hingga Rp 15 juta per tahun. Biasanya kontrak dibuat untuk jangka waktu 10 tahun.

Hasnul mengakui, beberapa waktu lalu ada sejumlah perusahaan yang sudah menawar BTS milik EXCL. Hanya saja, kedua belah pihak tidak menemukan sepakat mengenai harga jual dan harga sewa.

Sebelumnya, tiga emiten yang bergerak di bisnis penyedia menara dikabarkan mengincar menara milik EXCL. Ketiga perusahaan itu adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×