kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

WTON Revisi Target Kontrak Baru Tahun 2024 Jadi Rp 6 Triliun


Kamis, 21 November 2024 / 17:58 WIB
WTON Revisi Target Kontrak Baru Tahun 2024 Jadi Rp 6 Triliun
ILUSTRASI. Fasilitas produksi Wijaya Karya Beton (WTON).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) merivisi target raihan nilai kontrak baru di tahun 2024. Angka yang diincar sebelumnya sebesar Rp 7,48 triliun dipangkas menjadi Rp 6 triliun.

Sejauh ini hingga Oktober 2024, perolehan kontrak baru WTON sudah mencapai 81% atau senilai dengan Rp 4,99 triliun. Sekretaris Perusahaan WTON Yushadi mengatakan, proyek yang menyumbang performa perseroan didominasi oleh proyek pada sektor infrastruktur sebesar 71,55%.

Lalu, disusul proyek di sektor industri sebesar 13,87%, proyek di sektor kelistrikan sebesar 7,12%, serta sisanya berasal dari sektor properti 6,71%, energi 0,49%, tambang 0,26%.

Baca Juga: WTON Kantongi Kontrak Baru Rp 4,99 Triliun per Oktober 2024

Sementara itu, berdasarkan segmentasi pelanggan, perolehan kontrak baru didominasi oleh pelanggan swasta sebesar 79,26%.

Kemudian, perusahaan BUMN lain sebesar 17,97%, afiliasi WIKA sebesar 1,18%, perusahaan induk WIKA sebesar 1,17%, dan pemerintah sebesar 0,42%,” ujarnya dalam acara Media Gathering WTON, Kamis (21/11).

Sekretaris Perusahaan WTON Yushadi

Kontrak baru 2025

Diperkirakan target kontrak baru WTON tak akan jauh berbeda dari tahun 2024. Secara historis kinerja perseroan seusai masa pemilihan umum (pemilu) cenderung melambat. Berkaca dari pemilu tahun 2019, WTON pun mengandalkan proyek dari swasta dan carry over dari proyek sebelumnya.

“Pada pemilu lalu (Pemilu 2019), butuh waktu sampai 6 bulan (raihan kontrak baru memulih),” ungkapnya.

 

Di sisi lain, pemisahan sejumlah kementerian di kabinet Presiden Prabowo Subianto dianggap sebagai tantangan yang harus dihadapi WTON di awal pemerintahan baru ini. Alhasil, ada kemungkinan perlambatan raihan kontrak baru WTON di tahun 2025 bisa lebih lama dari 6 bulan.

“Prediksi kami, di semester I 2025 kemungkinan akan terjadi seasonality (perlambatan) yang kurang lebih sama. Kami pun mengupayakan setidaknya raihan laba bisa tetap bertumbuh,” tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×