kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

WTON incar proyek Trans Sumatra


Senin, 27 April 2015 / 14:40 WIB
WTON incar proyek Trans Sumatra
ILUSTRASI. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat adanya peningkatan volume penumpang di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, jelang konser Coldplay.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Johana K.

JAKARTA. Proyek tol Trans Sumatera menjadi berkah bagi para kontraktor baik itu yang menjadi pelaksana konstruksi atau supplier kebutuhan konstruksi tersebut. PT WIKA Beton Tbk misalnya.

Produsen beton pracetak atau pre-cast dengan kode saham WTON di Bursa Efek Indonesia (BEI) tak ingin melewatkan peluang dari tingginya permintaan beton untuk Trans Sumatera. Setidaknya, perseroan telah memiliki bekal untuk menangkap peluang tersebut.

Sebab, WTON bakal menambah dua line produksi pabrik betonnya di Lampung. Pabrik perseroan itu memiliki kapasitas produksi awal sebesar 50.000 ton per tahun. "Tapi, jika dibutuhkan pabrik itu bisa dikembangkan untuk memproduksi hingga 350.000 ton per tahun," tambah Yushadi, Investor Relation WTON belum lama ini.

Perlu diketahui, dalam sebuah proyek, biasanya si pelaksana proyek bakal menunjuk langsung siapa yang menjadi supplier kebutuhan konstruksi, dalam hal ini beton. Nah, jika skema ini dilakukan, manajemen WTON optimistis bakal menjadi pihak yang bakal ditunjuk.

Pasalnya, pabrik Lampung itu letaknya di Pulau Sumatera dan lokasinya sangat dekat dengan pelabuhan. Sehingga, pengiriman pesanan beton bisa langsung dilakukan melalui jalur laut dan menjangkau titik tertentu sebuah proyek. Pengiriman melalui jalur laut memiliki ongkos pengiriman yang lebih murah. "Jadi, dari sisi harganya nanti produk kami sangat bersaing," tandas Yushadi.

Catatan saja, pabrik tersebut punya lahan seluas 28 hektar. Disamping itu, perseroan juga masih memiliki lahan seluas 43 hektar untuk konsesi bahan baku quarry di wilayah yang sama. Tahun ini, WTON menganggarkan capex Rp 550 miliar yang sebagiannya digunakan untuk pembangunan pabrik tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×