Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melanjutkan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi senilai Rp 5 triliun. Setelah sebelumnya berhasil menerbitkan obligasi tahap pertama Rp 2 triliun, perseroan akan kembali menawarkan obligasi tahap kedua sebesar Rp 900 miliar.
Direktur Utama WSKT Muhammad Choliq mengatakan, obligasi tahap kedua ini bertenor lima tahun, dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,5% per tahun. Rencananya, dana yang diperoleh dari obligasi tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis.
Rinciannya, sebesar 80% dana obligasi akan digunakan untuk modal kerja dalam pekerjaan bangunan sipil, gedung, dan proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC).
Lalu, sekitar 20% akan digunakan untuk investasi dan pembiayaan proyek di beberapa anak perusahaan, seperti PT Waskita Toll Road, PT Waskita Karya Realty, dan PT Waskita Karya Energi.
"Kebutuhan proyek WSKT mencapai Rp 100 triliun. Didanai dari ekuitas sebesar Rp 30 triliun dan sisanya dari utang. Sehingga, penawaran obligasi ini bagian dari utang tersebut," ujar Choliq kepada KONTAN, Selasa (13/9).
WSKT memang membutuhkan dana besar untuk membangun proyek light rail transit (LRT) Palembang dan 15 ruas jalan tol miliknya. Bunga obligasi ini akan dibayarkan setiap triwulanan.
Pembayaran bunga pertama akan dilakukan pada tanggal 28 Desember 2016. Sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi pada tanggal 28 September 2021 mendatang.
WSKT sudah mendapatkan peringkat single A minus dari Pefindo untuk obligasi tersebut. Perseroan sudah menunjuk tiga penjamin emisi, yakni PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
Pada bulan Juni lalu, WSKT telah menerbitkan obligasi Rp 2 triliun berjangka waktu tiga tahun, dengan bunga 9,25% per tahun.
Perseroan juga membidik tambahan ekuitas senilai Rp 10 triliun dari anak-anak usahanya seperti PT Waskita Beton Precast dan divestasi PT Waskita Toll Road.
Rencananya, masa penawaran obligasi baru ini akan dilakukan pada 26 September 2016 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 29 September mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News