kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wintermar (WINS) Merugi pada Kuartal III, Begini Penjelasan Manajemen


Jumat, 28 Oktober 2022 / 16:46 WIB
Wintermar (WINS) Merugi pada Kuartal III, Begini Penjelasan Manajemen
ILUSTRASI. Kapal perusahaan pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS). Foto Dok WINS


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) mencatatkan kerugian hingga September 2022. Di kuartal III 2022, emiten pelayaran ini membukukan rugi bersih US$ 2,06 juta dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencatatkan laba bersih US$ 486.022.

Investor Relations WINS Pek Swan Layanto menjelaskan penurunan bottom line perseroan karena manajemen memutuskan menjual satu kapal dengan harga di bawah book value. Sehingga, mengakibatkan kerugian sebesar US$ 2,6 juta pada penjualan fixed asset.

"Itu yang membuat rugi bersih yang dapat diatribusikan sebesar US$ 2,1 juta," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/10).

Dilanjutkannya, aset yang dijual sebagian dari program pembaruan armada supaya armada WINS bisa dikelola untuk mendapatkan yield yang lebih baik.

Baca Juga: Alkindo Naratama (ALDO) Bukukan Kenaikan Laba Bersih 12% pada Kuartal III-2022

"Walaupun ada jualan kapal, tetapi masih dapat reinvest ke kapal lain dengan charter rate yang lebih menarik dan itu akan membangun armada yang higher value," lanjutnya.

Dari sisi operasional, Pek Swan menerangkan bahwa bisnis sudah mengalami pemulihan. Hal tersebut tercermin dari pendapatan WINS sebesar US$ 41,55 juta, atau tumbuh 37,67% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$ 30,18 juta.

Laba kotor juga mengalami pertumbuhan 29% menjadi US$ 5,3 juta, kendati terjadi kenaikan beban usaha sebesar 19% menjadi US$ 4,7 juta.

Dijelaskannya, kenaikan tersebut akibat biaya gaji yang lebih tinggi akibat dari pembukaan kembali perekrutan yang sebelumnya dibekukan selama dua tahun terakhir karena pandemi dan pemulihan kembali gaji untuk direktur dan manajemen senior yang sebelumnya mengalami pemotongan gaji sukarela pada dua tahun terakhir.

"Laba operasi sampai kuartal III naik 290% secara tahunan menjadi US$ 600.000, mencerminkan pemulihan atas dasar bisnis," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×