kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WIKA meninjau kembali proyek Libya


Rabu, 02 Mei 2012 / 21:00 WIB
WIKA meninjau kembali proyek Libya
ILUSTRASI. Nasabah mengantre dengan saling menjaga jarak di kantor cabang Bank Mandiri, Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (26/4/2021). (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) gencar melakukan ekspansi ke luar negeri. Salah satunya WIKA berencana menggarap kembali proyek pembangunan di Libya yang sempat tertunda.

"Kami berniat menyelesaikan proyek pembangunan shopping mall di Libya," ujar Corporate Secretary WIKA, Natal Argawan kepada KONTAN, kemarin (2/5). Proyek pembangunan pusat perbelanjaan di Libya sempat tertunda disebabkan konflik yang terjadi di negara tersebut.

Natal menjelaskan, pihaknya telah mengirim beberapa orang untuk melihat perkembangan di negara yang pernah di pimpin Moammar Khadafi itu. "Kami akan lihat dulu kondisi di sana, apakah mungkin proyek itu dilanjutkan," ungkap Natal.

Sekadar informasi saja, nilai proyek shopping mall yang berlokasi di kota Qurji, Libya itu mencapai US$ 7 juta. Sementara, pembangunan shopping mall tersebut baru mencapai 10%.

Selain di Libya, WIKA juga mencoba masuk ke negara Timur Tengah lainnya seperti Arab Saudi, Irak, dan Qatar. WIKA tengah mengirim tim pemasaran ke Irak untuk melihat pangsa pasar di sana. "Banyak infrastruktur di sejumlah kota di Irak yang hancur akibat perang. Potensinya besar dan kami mencoba untuk masuk," kata Natal.

Kondisi ini berlaku juga untuk Arab Saudi dan Qatar. Khusus untuk Qatar, tahun 2022 nanti kota ini akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan hajatan sepak bola terbesar di dunia. "Kami coba pasarkan ke sana juga," tutur Natal.

Selain kawasan Timur Tengah, WIKA tengah fokus pada sejumlah proyek di Myanmar. PT Semen Gresik Tbk (SMGR) menggandeng WIKA untuk pembangunan pabrik di Negara Seribu Candi itu. Selain itu, WIKA juga mendapat proyek dari Pertamina.

Natal mengatakan, proyek yang diperoleh WIKA sudah ada dalam program utama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Saat ini, kami menunggu rencana aksi dari Kementerian BUMN," tutur Natal.

Gencar juga berekspansi di dalam negeri

Terkait berapa nilai proyek tersebut dan kapan akan dilaksanakan, Natal belum bisa menyebutkan secara detil. "Kalau sudah ada kepastian akan kami beritahu," tambahnya.

Selain rencana ekspansi ke luar negeri, WIKA juga gencar mencari kontrak baru di dalam negeri. Kali ini, WIKA membidik proyek Mass Rapid Transit (MRT) tahap pertama yang membentang dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia.

WIKA akan mengikuti tender atas lima paket proyek MRT, yaitu dua paket MRT bawah tanah (underground) dan tiga paket MRT permukaan (elevated). Untuk proyek underground, WIKA menggandeng perusahaan asal Jepang, yaitu Shimitsu. Sementara untuk proyek elevated, WIKA menjalin kerjasama dengan Tokyo Corporation.

Sekedar catatan saja, untuk paket underground, misalnya, dua paket yang diikuti WIKA-Shimitsu bisa bernilai Rp 6 triliun. Jika WIKA memenangi seluruh paket, WIKA bakal mendapatkan Rp 1,5 triliun, atau setara dengan 25% dari nilai total kontrak.

Sementara itu, tiga paket elevated bernilai total Rp 7,5 triliun. Jika WIKA-Tokyo Corp berhasil memenangi tiga paket tender tersebut, maka WIKA bakal kebagian Rp 1,88 triliun atau 25% dari total nilai proyek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×